PACAR
PURA-PURA
Cinta
adalah suatu anugrah dari Tuhan yang bisa datang kapan saja dan
dimana saja.Cinta juga terkadang tanpa pandang bulu datang kepada
siapa saja dan sebagai apa dia.Hari itu hari pertama Kinanti Putri
bekerja disebuah perusahaan yang bergerak di bidang marketing dan dia
bekerja sebagai administrasi.Itu juga merupakan pengalaman pertamanya
sebagai seorang pekerja setelah menyelesaikan kuliahnya.Hari pertama
bekerja,dia diperkenalkan HRD dengan teman-teman barunya.Kinanti
diterima sebagai staff administrasi dan dalam ruangan tempat dia akan
bekerja ada 8 orang termasuk dirinya.Teman-teman Kinanti sangat ramah
dan hangat dengan kehadirannya.Sementara disebelah ruangannya ada
bagian accounting.Kinan merasa bahagia karena bisa bekerja disebuah
perusahaan sebagai pegawai kantoran di gedung bertingkat seperti apa
yang diimpikannya. Hari berganti hari dan Kinan sangat bersyukur
memiliki team yg baik,teman yg baik yg mau membimbingnya mengerjakan
tugas2 pekerjaannya.Terlebih supervisornya,seorang wanita single yg
usianya terpaut 4 thn lebih tua diatas Kinan,namanya Sari.Orangnya
sangat perhatian,ramah dan sangat dewasa.Kebetulan semua staff adm
termasuk managernya masih lajang semua.Siang itu seperti biasa Kinan
makan siang di pantry,yg kebetulan ada meja kecil dan kursi 2 buah yg
biasa dipakai karyawan saat membuat kopi atau teh. “makan siangnya
disini ya?” sapa seseorang yg baru masuk pantry. “eh iya pak Arya
“ jawab Kinan dengan raut agak kaget. “enggak makan dikantin sama
yg lain?” tanyanya lagi. “ enggak pak,setiap hari saya bawa bekal
sendiri” jawabnya dengan senyum malu-malu. “oh..” pak Arya
mengangguk angguk.Pak Arya tampak menyeduh kopi,sesudah itu dia duduk
bersama Kinan. “boleh duduk disini kan?”tanyanya pd Kinan. “boleh
pak” jawab Kinan sambil tersenyum. “ ya ampun,ini bos aku keren
banget,masih muda,pintar,ganteng,cool.ohhh” batin Kinan. Pak Arya
adalah manager Kinan,usianya hanya terpaut 4 thn diatas Kinan,berarti
seumuran dengan spvnya,Sari.”Masih muda tp sudah memiliki
jabatan,pasti cowok idaman banget.”Kinan membatin lagi. Tidak
terasa sudah 1 bulan Kinan bekerja dan banyak hal hal baru yg sudah
didapatnya di tempat kerjanya tersebut.Teman-teman antar bagian juga
sudah mulai dikenalnya.Kinanti memang orang yg berbeda,dia jarang
makan di kantin dan lebih suka bawa bekal sendiri.Teman-temannya ada
yg menganggap aneh,tapi Kinanti tak pernah mempermasalahkannya.1 lagi
kebiasaannya yg dianggap aneh,selalu ke ruang kerja dengan naik
tangga,padahal di lantai 3. Tapi bagi kinanti itu adalah untuk
kesehatan.Dia selalu berangkat pagi,jadi dia selalu lewat tangga,tapi
kalau lembur dia pasti pakai lift. “nanti malam kita makan-makan ya
anak-anak,seperti biasa di caffe Happy ya.Pulang kerja langsung
ya,aku tunggu disana “ Pak Arya memberi kabar. “kamu ikut juga ya
Kinan “ kata Sari memberi tahu. “ oh iya mbak,dimana itu
tempatnya?acara apa?” tanya Kinan. “biasa,acara 3 bulanan.Omset
kita masuk,itu tuh..caffenya ngga jauh dari kantor kita.Ntar kita
bareng aja “ jawab Sari. “iya deh mbak” jawab Kinan. Sebenarnya
Kinan masih penasaran,tapi ya sudahlah pikirnya,nanti dia juga akan
tahu.Kinan juga sedang berfikir,seperti apa makan di caffe.Ini adalah
untuk pertama kalinya.Ada rasa cemas dan takut,tapi dia berusaha
melawannya. Tibalah sore itu. “ayo Kinan” ajak Sari. “Bentar ya
mbak,saya telpon mama dulu,kasih kabar kalau pulangnya agak
telat,takut kawatir” “ oh iya,silahkan,biasanya kita emang suka
sampe malam” Setelah Kinan menelepon mamanya dia segera menyusul
Sari di bawah.Mereka lalu melangkah menuju caffe yang dimaksud.Tidak
begitu jauh memang dari kantor mereka.Ternyata sampai di caffe,bukan
hanya bagian administrasi tetapi ada bagian marketing dan juga
pembukuan.Biasa ada acara sambutan dan ramah tamah.Kemudian makan
disambung ngobrol-ngobrol.Ada sebagian yg berkaraoke.Tidak terasa
sudah waktu menunjukkan pukul 9. Akhirnya mereka memutuskan untuk
pulang.Sebenarnya tidak ada masalah mau pulang malam juga,karena
keesokannya sabtu dan mereka libur. “Kinanti pulang sama siapa?”
tanya Sari. “sendiri mbak “ jawabnya. “ ngga ada yg jemput
emang?” “ ngga ada mbak “ “ ya oke,tunggu sebentar ya,aku
telpon Arya dulu” “ Arya,kamu ada dimana?Siapa saja yang bareng
sama kamu?” “aku masih diparkiran nih,yg bareng sama aku
nova,alisa sama irene anak accounting.Kenapa Sar?” “ini aku bisa
titip Kinanti ngga?dia ngga ada yg jemput nih,kasihan kalau pulang
sendiri,sudah malam soalnya” “ ya oke,ngga ada masalah,aku tunggu
di parkiran ya” “ ok “ “yuk Kinan,kita ke parkiran,kamu
pulang diantar Arya ya,oh,maksudku pak Arya,ada nova,alisa dan
irene,mobilnya masih cukup kok” “tapi arah pulang kami berlawanan
mbak,sebaiknya saya pulang sendiri saja,saya ngga enak” “ enggak
apa2,nanti biar mereka dulu yang diantar,kamu belakangan,ok?” “
iya deh mbak,makasih ya” “makasihnya jangan sama aku,nanti aja
sama pak Arya” Kinanti tersenyum.Tak lama mereka sampai di tempat
parkir dan Arya sudah menunggu. “ayo kita pulang,udah malam nih”
“ iya Kinan,ayo buruan,ke kita dulu ya,soalnya kamu belakangan
numpangnya” goda Nova. “iya ngga apa2” jawab Kinan serius
(Hemmm selalu serius)….Setelah mengantar Nova,Elisa dan Iren
giliran terakhir Kinanti. “rumah kamu dimana Kinan?” tanya Pak
Arya. “jln imam bonjol pak” “ ok, maaf ya kamu belakangan”
“iya ngga apa2,terimakasih bapak sudah mau mengantar,saya yg minta
maaf jadi merepotkan” “ oh,ngga masalah Kinan,sudah biasa kok,oh
ya,ngomong2 saya antar kamu ngga ada masalah kan?takutnya pacar kamu
tahu,saya ngga enak nih” “ oh enggak pak,ngga ada masalah,saya
belum punya pacar kok” jawab Kinanti dengan mimik muka yg lucu
sambil malu2.Dalam hati Arya tertawa melihat kepolosan Kinanti.
“oh,belum punya pacar kamu?udah lama nih jomblonya?hahaha” goda
Pak Arya.Kinanti tampak malu,mungkin kalau di tengah-tengan sorotan
matahari dia siang hari,akan terlihat rona merah pipinya karena malu.
“saya belum pernah pacaran pak” kata Kinanti pelan. “what????”
Arya terbelalak dan bahkan tidak jadi menjalankan mobilnya.
“ah..serius kamu?umur kamu sekarang berapa?kamu pilah pilih kali?”
Arya memberondong dengan pertanyaan2 itu. Kinanti hanya tersenyum.
“wait,apa jangan2 kamu ngga suka sama cowok?” tanyanya lagi
dengan serius. “ih,ya enggaklah pak,saya ini wanita normal,saya
sukanya sama cowok dan saya juga ngga pilah pilih” kinan
menerangkan dengan serius.Dan Arya jadi tambah penasaran. “ trus
kenapa kamu belum pernah pacaran?dilarang orang tua?atau jangan2
sudah dijodohkan?” tanya Arya lagi seperti orang yang sangat
penasaran. “ ya engga kenapa2 pak,saya jatuh cinta pertama kali
saat kelas 3 smp,saya suka temenku cuma beda kelas,nah temen sebangku
saya tahu karena saya suka cerita,trus dia bantu saya buat bilang ke
cowok itu kalau saya suka,eh taunya cowok itu ngga suka sama
saya,katanya saya cupu” cerita Kinan sambil tersenyum campur
manyun,tapi manis banget.Arya menatapnya “hem,padahal dia manis
lho” batinnya. “kenapa pak?” tanya Kinan “ engga..terus,terus
gimana ceritanya?” Arya masih penasaran. “ya udah gitu aja,trus
waktu sma ada cowok yg suka kirim salam,tapi ngga pernah
nyamperin,masa saya cewek yg suruh nyamperin,kan malu pak,udah gitu
takut dibilang cupu lagi” “trus semasa kuliah ngga pacaran lagi?”
“engga pak,ngga kepikiran,soalnya saya kan dapat beasiswa,jd
selesai kuliah saya langsung kerja di kampus.Trus saya bener bener
belajar dan mengejar mata kuliah supaya cepet lulus.Dan berhasil
lulus 3.5 tahun langsung deh sekarang kerja,gitu pak cetitanya.” “
oh,umur kamu sekarang berapa sekarang?tadi belum jawab” “ 21
pak,oh ya pak,jangan cerita cerita ya pak,saya malu,takut ntar pada
diledekin,hehe” pinta Kinan. “tenang,rahasia terjamin,btw thaks
udah mau cerita sama aku” “ iya pak,sama-sama”.Kemudian mereka
bergegas pulang dan akhirnya sampai di depan rumah Kinan. “nah,stop
di depan gerbang hijau pak,ya,makasih ya pak sudah antar saya,tapi
maaf ngga diajak mampir,soalnya sudah jam 11,ngga enak sama tetangga”
“it’s ok..ngga apa-apa Kinan,bisa lain waktu kan?ok deh,met
malam ya,bye” “ iya pak,terimakasih sekali lagi,hati hati ya pak”
“sip” Kinanti segera masuk. “diantar siapa sayang”tanya
mamanya. “pak Arya ma,manager di kantor aku” mamanya mengangguk
angguk. “kenapa ngga diajak mampir dulu” tanyanya lagi. “engga
enaklah ma,udah malem banget” “oh iya ya,ya sudah,mandi gih,mama
sudah siapin air panasnya” “iya ma,makasih” Kinan memeluk dan
mencium mamanya.Sementara itu di lain tempat,Arya tampak buru buru
memarkir mobilnya dan segera menelepon seseorang. “Sar,sukses deh
hari ini,berhasil ngantar sampai rumah biarpun ngga diajak mampir
karena emang udah malam juga sih,eh,dia malah curhat,dia belum punya
cowok dan gilanya lagi,dia belum pernah pacaran” “what??serius
kamu Ar?” “iya,tadi dia cerita,besoklah kita ngobrol lagi.Ini
kamu dah dirumah apa masih jalan sama Alvaro” “Baru jalan pulang
nih,ok deh,kita lanjut besok”
Hari-hari
berlalu begitu saja,tak terasa hari ini tepat 3 bulan Kinanti
bekerja,berarti hari ini adalah penilaian dan penentuan apakah
diperpanjang masa percobaan ataukah pengangkatan.Tapi Kinanti tampak
tenang,dia sudah siap apapun yang akan diterima hari ini.Dia tetap
bekerja seperti biasa,tetap semangat,itulah Kinan.Dia selalu percaya
kalau Tuhan akan memberikan yang terbaik untuknya. “Kinanti,dipanggil
HRD” panggil Sari Spvnya. “iya mbak” Kinan bergegas ke ruangan
HRD.Setelah mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk,Kinan segera
masuk. Di ruangan,selain HRD ada Arya,managernya. Sedikit
berdebar-debar Kinanti ketika dipersilahkan duduk. “kamu sudah tahu
kan,dipanggil kesini untuk apa?” tanya HRD “ iya pak”jawab
Kinan. “baiklah tanpa banyak basa basi,atas rekomendasi dari
supervisor dan juga manager,serta saya perhatikan kinerja dan absensi
kamu,kamu ditetapkan sebagai karyawan tetap.Selamat” kata HRD.
Kinan tampak tersenyum bahagia.Dia segera menandatangani surat
pengangkatannya. “selamat Kinan “ Arya menyalami. “terimakasih
pak” Kebahagiaannya tak terlukiskan.Rasanya ingin cepat-cepat jam
istirahat dan segera memberitahu mamanya. Teman-temannya sudah
menebak kalau dia pasti dapat keputusan pengangkatan. “gimana
Kinan?apa hasilnya?” tanya Nova penasaran. “aku diangkat” kata
Kinan sambil tersenyum bahagia. “wah..selamat” kemudian
teman-temannya memberikan selamat padanya. “jangan lupa makan-makan
Kinan” seru teman-temannya. “iya,besok pagi aku bawain kalian
semua sarapan yah,ngga apa-apa kan?kalo buat traktir di luar belum
cukup” katanya polos.Semua temannya tertawa mendengar perkataan
Kinan. “ iya ngga apa-apa Kinan. Kinan..kinan..” “ mau
dibikinin apa nih,nasi uduk apa lontong opor?” tanya Kinan ke
teman-temannya. “lontong opor aja deh,enak tuh buat sarapan” “iya
betul,itu aja” “baiklah” kata Kinan.Tiba saatnya jam
istirahat,Kinan buru-buru ke pantry untuk telepon mamanya.Tanpa
sepengetahuannya,Arya mengikuti dan mendengarkan semua pembicaraan
Kinan dengan mamanya. “ya udah ma,belanjain dulu aja,gimana bawanya
gampang deh,besok pagi-pagi Kinan bisa cari angkot atau taxi.Yang
penting mama sempetin belanja dulu ya,ntar uangnya Kinan ganti,hehe”
setelah menutup teleponnya Kinan tersenyum sendiri.Ketika dia hendak
membuka kotak bekalnya,Arya sudah didepannya. Kinan tampak kaget lalu
tersenyum. “eh,pak Arya” katanya singkat. “maaf nih,ngga
sengaja dengar kamu telpon,gimana kalau pak Man saja yang jemput kamu
pagi-pagi buat bawa sarapan yg mau kamu bawa buat di kantor”
tiba-tiba Pak Arya menawarkan jasa. “aduh,jadi ngerepotin dong pak”
“ya enggaklah,habis itu baru jemput saya di kosan,gimana?” Kinan
tampak berfikir. “udah,ngga apa-apa,daripada kamu harus nyari-nyari
angkutan” kata Arya lagi. “ ya udah deh pak,tapi ngga apa-apa
kan?ngga ngerepotin?” tanya Kinan menyakinkan. “iya ngga apa-apa”
jawab Arya sambila menatap Kinan.Dalam hati dia berkata,kalau Kinan
udah jadi ceweknya pasti udah dicubit pipinya karena gemas. Kinan
tersenyum. “udah,buruan makan,keburu jam masuk nanti” “oh iya
pak,pak Arya ngga makan?” “udah kenyang liat kamu” kata Arya
dalam hati.Arya menggelengkan kepalanya. Arya duduk di depan Kinan
sambil memperhatikan dia makan.Kinan tampak biasa saja,dia menikmati
makan siangnya.Arya segera kembali ke ruangannya,ia duduk di kursi
sambil tersenyum senyum sendiri.Baru sekarang dia jatuh cinta
lagi,jatuh cinta dengan seorang Kinan yang sederhana,unik dan Kinan
yang bisa jadi dirinya sendiri.Baru kali ini dia menemukan wanita
yang bisa membuatnya jatuh cinta lagi,karena Kinan adalah perempuan
yang sangat berbeda. Tibalah pagi itu dan pak Man menjemput Kinan
kemudian mereka menjemput Arya.Kinan membagikan sarapan yang dia buat
selain ke teman-temannya juga ke security,ob dan bagian yg lainnya.
Mereka sarapan bersama pagi itu. “Kinan,enak lho,pesen dimana
nih?kapan-kapan mau lagi ya,nitip” kata Sari. Kinan tersenyum lalu
berbisik ke Sari “itu buatan aku sendiri mbak” “serius buatan
kamu sendiri” Sari tampak kaget,membuat semua mata memandang ke
arah Kinan. “iya,serius” jawab Kinan sambil tersenyum
lagi,senyuman polos ala Kinan. “gila” hanya itu yg keluar dr
mulut Sari sambil geleng-geleng kepala.Siang itu Kinan tdk makan di
pantry,dia ikut Sari ke kantin di lantai 6.Selama 3 bulan bekerja
baru 2x dia ke kantin. Tampaknya Sari masih penasaran dengan jawaban
Kinan soal lontong opor pagi tadi. “serius Kinan,itu semua kamu
yang bikin?” “iya mbak,aku yang bikin.emang kenapa sih?” Kinan
bertanya balik karena bingung. “enggak kenapa-kenapa sih,cuma masak
sebanyak itu kapan waktunya?trus kamu siapa yang ngajarin?”
“oh,kalo lontong aku bikinnya malam mbak,sayurnya tadi jam 3
subuh.Aku sudah biasa masak mbak,waktu kelas 3 smp aku udah kerja di
catering,trus sma kelas 2 aku jualan nasi uduk dan lontong sayur
pagi-pagi sebelum sekolah,sampai aku kuliah.Aku berhenti sejak 3
bulan yg lalu karena harus kerja disini.Mungkin kalau belum dapat
kerjaan aku masih jualan.Sekarang berhenti,karena aku pikir
penghasilanku disini sudah sangat mencukupi mbak.” Kinan
menjelaskan membuat Sari terpana.Dalam hati dia memuji Kinan,pantas
saja kalau Arya jatuh cinta padanya,dan menurut Sari,Arya tidak salah
pilih. “tapi aku masih suka terima pesanan kok mbak,kalau ada
tetangga anaknya ulang tahun,minta dibuatin nasi kuning,ya masih aku
kerjain,yah,itung itung supaya ketrampilan memasakku tdk terhenti”
Sari mengangguk-angguk.Berarti kapan-kapan aku bisa pesan dong,pengen
nyobain nasi kuningnya” “ bisa,bisa,tenang aja,pasti aku buatin”
Kinan tersenyum. Rasanya Sari tak sabar menunggu hari jadi sore,ingin
rasanya dia buru-buru bercerita kepada Arya.
Semakin
hari Arya semakin mengenal Kinan dan membuatnya semakin jatuh
cinta.Kinan tidak menyadari hal itu,tapi sebenarnya jauh di lubuk
hatinya ada tersimpan angan seandainya dia memiliki pujaan hati,dia
ingin lelaki seperti Arya,mapan,baik hati,penuh perhatian,tampan
pula. Kinan kadang membayangkan dan membuatnya senyum-senyum sendiri
lalu terkadang mencuri-curi pandang melihat Arya.Dan terkadang
hatinya serasa berbunga-bunga tiap kali Arya menemani makan siang di
pantry.Tapi itulah Kinan,dia selalu bisa menyembunyikan semua rasa
yang ada di hatinya.Dia berpikir,suatu hal yang mustahil bisa jadi
kekasih seorang Arya.Sudah seorang atasan,seorang yg populer karena
ada beberapa karyawan yang menaruh hati dan harapan padanya.Bahkan
ada terang-terangan menunjukkan rasa sukanya yaitu sekretaris mgr
pemasaran dan salah 1 staff accounting.Tapi Kinan merasa bersyukur
karena malah dia yang selalu dekat dengan Arya dan suka ngobrol
tentang apa saja,biarpun di pantry.
Enam
bulan berlalu begitu saja,sejauh ini Arya masih anteng-anteng
saja,belum menunjukkan gerakan yang berarti.Masih kalem saja dalam
menempel Kinan.Siang itu tampaknya Arya sedang menerima telpon dari
seseorang ketika Kinan mengetuk pintu ruangannya. “Bu,bentar dulu
ya,ini staff aku mau masuk ke ruangan” “ staff yang kamu suka itu
bukan?ibu pengen denger suaranya” “iya...masuk Kinan,ada apa?”
“ini pak,ada beberapa berkas yg harus bapak cek dan tanda tangan”
“ oke,taruh saja ya,nanti saya periksa “ “ iya pak,saya
permisi dulu” Arya mengangguk. Setelah pintu ditutup,dia
melanjutkan teleponnya. “sepertinya anaknya masih muda,belum banyak
pengalaman,masih polos kalau didengar dari suaranya,dan juga ngga
neko-neko” “iya bu,pokoknya nanti aku kenalin,aku lagi mikir nih
caranya supaya bisa dekat sama dia,ibu ada usul ngga kira-kira
gimana?” “gini aja,3 bulan lagi ibu mau datang,bilang sama
dia,kalau kamu belum punya pacar,mau dijodohkan” “wah,bagus ide
ibu,aku coba deh” Beberapa hari kemudian tampak Arya kurang
bersemangat.Dia pasang muka seperti orang yg sedang banyak
pikiran.Para staff hanya saling pandang dan mengangkat bahu.Mereka
hanya berbisik-bisik liat perubahan Arya hari itu.Jam makan siang
semua staff segera meninggalkan meja untuk pergi ke kantin,sementara
Kinan mengambil bekalnya dan siap2 ke pantry.Arya memanggilnya ke
ruangan. “Kinan,ke ruanganku sebentar” Kinan menaruh kembali
bekalnya dan bergegas ke ruangan Arya. “iya pak,ada apa?” “sori
ya ganggu waktu istirahat kamu,cuma setelah aku pikir2 hanya kamu
yang bisa nolongin aku” Kinan tampak bingung. “jadi gini
Kinan,beberapa hari lalu ibu saya telpon,dia bilang sama saya,kalau
dalam waktu 3 bulan saya belum mengenalkan pacar ke beliau,saya
bakalan dijodohkan dengan pilihan orang tua saya.Pusing kan saya?”
Kinan tersenyum. “Kok kamu malah senyum,saya pusing Kinan,pokoknya
kamu harus bantuin saya” “bantuin bapak gimana?trus gimana cara
bantunya?” “ saya udah pikirkan sesudah ibu telpon beberapa hari
lalu,aku mau minta tolong sama kamu buat pura-pura jadi pacar saya.”
“saya pak?” tanya Kinan kebingungan. “kenapa ngga mbak Selly
atau mbak Vita yang bener-bener naksir sama bapak.Pasti kan lebih
natural” “oh,ngga bisa Kinan,kalau mereka yang saya mintain
bantuan,yang ada mereka malah memanfaatkan,atau bahkan mereka malah
membongkar ke ibu saya,kalau kita pacaran bohongan.Makanya saya pilih
kamu,alasannya,1.kamu single 2.kamu ngga suka cerita-cerita ke orang
3.ya saya ngerasa cocok aja pilih kamu.Gimana?” “gimana ya
pak?itu kan sama saja bohong juga,dan saya ngga mau ngebohongin orang
tua,bukannya ngga mau bantu” Arya tampak berfikir. “Please
Kinan,kali ini saja,apa kamu ngga kasian sama saya?Cuma kamu lho
harapan saya satu satunya...please???” Arya tampak memohon. “saya
siap tanggung jawab,kalau sampe ketahuan sama ibu saya,saya janji
ngga akan nyangkut pautkan kamu.Oke?Please?” Kinan tampak terdiam
sebentar.”ya udah deh pak,tapi gimana caranya” “sip..gampang
itu,pokoknya kamu setuju aja dulu” “ya ok pak,saya setuju”
“yess,deal,mulai hari ini kita pacaran” Kinan kaget. “maksudnya
pura2 pacaran Kinan” kata Arya kemudian mengajak dia ke pantri
untuk makan siang. Sambil menemani Kinan makan siang,Arya melanjutkan
obrolan soal rencananya. “kebetulan besok malam minggu,supaya
chemistry kita bagus,kita harus biasain sering-sering bersama,supaya
kita saling mengenal satu sama lain.Besok jam 7 aku ke rumah ya,kita
makan malam bersama,aku datang kamu dah siap ya” Kinan mengangguk
sambil tersenyum,manis sekali,itu yang bikin Arya semakin jatuh cinta
pada Kinan.Malam minggu yang ditunggupun tiba.Arya dengan pakaian
rapi jam 7 kurang sudah sampai di rumah Kinan dan mamanya yang
menyambut. “oh,pak Arya sudah datang,mari silahkan
masuk,maaf,Kinannya baru selesai mandi karena baru beres masaknya”
jelas mama Kinan.Arya tampak bingung dan dia hanya mengangguk dan
tersenyum.15 menit kemudian Kinan keluar dengan Tshirt dan celana 3
perempat,pakaian santai dan lagi lagi terlihat manis,sementara Arya
sangat rapi. “pak,maaf ya,jadi lama nunggu saya”katanya. “Iya
ngga apa2,kamu yakin pakai baju ini?” tanya Arya tampak ragu. Kinan
tampak mengernyitkan dahinya. “kita mau makan saja kan pak?saya
sudah masakin lho pak,kan kemaren bapak bilang sabtu jam 7 malam
bapak datang dan saya sudah siap. Ya udah,saya siapin” cerita Kinan
polos. Sebenarnya Arya pengen sekali tertawa,tapi dia tahan,takut
menyinggung perasaan Kinan.Lagian dia juga merasa dia yg salah tidak
berbicara dengan jelas. Akhirnya mereka makan bersama. “ini pak
Arya,Kinan sudah siapin menu spesial,sop sayuran,soalnya kata
Kinan,bapak kalau dikantor jarang makan sayur,makanya sengaja dia
masakin sup sayuran” “aduh makasih tante,tapi mohon maaf,jangan
panggil saya ‘pak’,ngga enak rasanya lagian ini kan dirumah,bukan
di kantor” “oh iya ya,kalau begitu tante panggil nak Arya saja
ya” “iya tante,lebih enak didengarnya. Setelah selesai makan,mama
Kinan pamit ke ruang jahit untuk melanjutkan pekerjaan
menjahitnya.Sementara Arya menemani Kinan mencuci piring dan ngobrol.
“Kinan,1 lagi permintaanku,kalau di luar kantor kamu harus panggil
aku mas,aku ngga mau nanti pas ketemu ibu,kamu panggil aku pak,bisa
berantakan semuanya” Kinan tersenyum. “oh iya ya,tapi aneh
pak,belum biasa” “ya harus dibiasainlah,ayo coba sekarang”
“iya pak,eh mas” Kinan tampak malu-malu. “besok siang aku
jemput ya,kita nonton” “jam berapa?aku tanya mama dulu ya,takut
disuruh antar jahitan” jawab Kinan lagi lagi dengan polosnya. Lalu
dia pergi ke depan untuk bertanya pada mamanya. “iya ngga
apa2,kita bisa pergi,kata mama ngga ada yg diantar besok” kata
Kinan sehabis dr ruangan jahit mamanya. Rasanya malam itu luar biasa
buat Arya.Dia tertawa terbahak bahak saat cerita ke Sari. Sejak saat
itu,Arya tampak kembali semangat.Kinanpun begitu,biarpun sebagai
pacar pura2 tapi dia menerima dengan senang hati,karena perlakuan
Arya yg benar2 seperti seorang pacar,juga pikirnya sebagai
belajar,supaya tau rasanya pacaran seperti apa. Kinan sekarang pulang
pergi kerja dijemput Arya,terkadang siang hari mereka belanja ke
supermarket saat jam istirahat kantor.Kalau kebetulan Kinan tidak
piket,dia selalu masak buat Arya. Dua bulan berjalan,Kinan merasakan
sesuatu yg berbeda pada dirinya.Selalu berdebar-debar tiap Arya
menatapnya,selalu berbunga2 saat Arya menggandeng tangannya saat
mereka jalan2. Kinan merasakan apa yg dilakukan Arya padanya bukan
pura2,tetapi sebuah kesungguhan.Arya sungguh sangat dewasa,perhatian
dan sangat menjaga. Tapi Kinan sering menepuk pipinya sendiri untuk
menyadarkan dirinya bahwa yg mereka jalani saat ini suatu hari akan
berakhir.Terkadang timbul rasa sedih kalau mengingat itu dan itu yg
sering membuatnya melamun belakangan ini. Seperti siang itu Arya
menghampiri mejanya untuk meminta laporan. “Kinan,nanti minta
laporan penjualan minggu ini ya,minta diprint dan bawa ke ruangan
saya” “iya mas..eh maaf..iya pak” Kinan tampak malu.Semua
teman2nya melihat kearahnya dan tertawa serta saling pandang.
Sementara Arya tersenyum2 di ruangannya. Kinan jadi salah tingkah dan
kelihatan sangat malu.Setelah selesai mengeprint laporan Kinan
bergegas ke ruangan Arya. “ maaf ya pak soal yg tadi,saya ngga
sengaja” “ iya ngga apa2,santai aja” Arya menggenggam tangan
Kinan.Kinan tampak tersenyum lega. Senyum itulah yg sangat disukai
Arya,senyum yg selalu bikin hatinya berdebar2,senyum yg selalu bikin
hari2nya bahagia.Siang itu mereka makan di pantry,karena sejak mereka
jadian pura2 pacaran,Kinan membawakan bekal makan siang untuk Arya.
“tadi ngelamunin apa?jangan suka ngelamun kalau lagi kerja.Kalo ada
sesuatu yang mau dikatakan,bilang aja.Dalam sebuah hubungan itu,kita
harus saling jujur,saling berkomunikasi dengan baik,kalau ada sesuatu
yg kamu ngga suka dari aku,bilang saja,nanti aku akan perbaiki.”
kata Arya disela2 makan siang mereka.Kinan tampak kaget,Arya bisa tau
kalau dia sedang melamun.Kinan hanya tersenyum sambil menggelengkan
kepala. “soalnya bbrp hari terakhir ini aku perhatikan,kamu sering
melamun lho” kata Arya lagi. Kalau ada sesuatu bilang ya,jangan
suka dipendam sendiri” “iya mas” kata Kinan pelan sambil
mengangguk. “besok sabtu kita jalan ya,jam 10 aku jemput,pastikan
ngga ada jahitan mama yg harus diantar” “ iya,ngga ada,sekarang
mama nyuruh tetangga yg antar2” kata Kinan sambil tersenyum manis.
Sabtu
sesuai janji,Arya datang tepat jam 10 dan Kinan sudah siap2. Mereka
memang sudah komitmen untuk selalu tepat waktu.Arya adalah orang yg
sangat tepat waktu,jadi Kinan mengikuti. Setelah berpamitan pada mama
Kinan mereka bergegas pergi. “kita mau kemana mas?” tanya Kinan
dlm mobil. “ketemu sama temen2 aku,bulan depan salah 1 dari kami
akan menikah,jd hari ini kita kumpul buat bahas itu” “lho,kenapa
aku diajak mas?” tanya Kinan penasaran. “kamu kan pacar
aku,temen2ku harus kenal dong,kan nanti pas acara kamu harus dampingi
aku,ada orang tuaku juga,kan aku mau kenalin kamu sama ibu dan bapak
aku,kenapa?keberatan?” tanya Arya balik.Kinan menggeleng sambil
tersenyum.Padahal hatinya gundah.Dia bingung ingin jujur kalo
memiliki perasaan lebih terhadap Arya,tp tdk tau cara
mengungkapkannya. “tuh kan..melamun lagi” kata Arya
memperhatikan. “ngga usah kawatir,teman-temenku udah tau kamu
kok,jadi kamu nyaman aja. Oke? “ pinta Arya. Kinan mengangguk
angguk. Tak lama mereka sampai di sebuah cafe.Setelah turun dari
mobil,Arya segera mengajak Kinan masuk dan menggandeng
tangannya.Rasanya detak jantung Kinan berdetak lebih cepat dari
biasanya. Sementara di dalam,teman-teman Arya sudah menunggu. Setelah
dekat,Kinan nampak terkejut,dia melihat ada Sari disitu. “Hai
Kinan” sapa Sari ramah. “mbak Sari kok disini?” tanya Kinan
keheranan. “ Dia salah satu temen dekatku ya Kinan “ kata Arya
menjawab pertanyaan Kinan. “jangan bingung-bingung ya Kinan” goda
Sari. Akhirnya Arya mengenalkan teman-temannya.Ternyata mereka 1
tempat kuliah. Ada Sari dan pacarnya yg namanya Alvaro,ada Doni yg
bulan depan mau menikah serta Ferdi dan Steffanus. Mereka sudah
berteman dekat sejak awal kuliah sampai sekarang. Mereka selalu
menyempatkan waktu berkumpul di tengah-tengah kesibukan mereka.
Ternyata mereka sangat baik,dan sepertinya mas Arya sudah banyak
cerita soal Kinan,soalnya mereka sudah banyak tahu tentang Kinan.
Sepanjang perjalanan pulang Arya bercerita tentang kisah persahabatan
mereka.Kinan mendengarkan sambil sesekali bertanya,juga tertawa
bersama.Semua mengalir begitu indah.Arya mengantar Kinan sampai ke
rumah sekalian menjahit kemeja di mamanya. Mereka mendapat seragam
batik untuk pernikahan Doni.
Akhirnya
sampailah pada hari yg ditunggu-tunggu. Hari pernikahan Doni. Arya
menjemput Kinan pagi-pagi.Begitu sampai,Arya tertegun melihat
Kinan.Dia tampak begitu anggun dengan dress batiknya,make up yg tipis
tapi tetap terlihat cantiknya,rambut yg diurai dan sepatu wadges yg
tdk terlalu tinggi sangat pas semuanya di pakai Kinan.Biarpun dia
sangat sederhana tapi terkesan elegan. Dia tersenyum menyambut
Arya.Dan Arya segera mengganti bajunya,karena baru jadi belum lama
jadi sekalian di cuci di tempat Kinan. Setelah selesai mereka pamitan
kepada mama Kinan. Tapi ketika mau keluar rumah,tiba-tiba Arya
berbalik lagi. “Tante,minta tolong fotoin kami berdua” pinta Arya
ke mama Kinan.Setelah itu mereka segera berangkat.Sepanjang
perjalanan,Arya tak henti-hentinya memandang Kinan dan memujinya
kalau hari ini dia begitu cantik. Kinan nampak salah tingkah dan
malu-malu. Sampai di tempat Doni,mereka jadi pendamping dari pihak
laki-laki. Semua kompak memakai batik dan dengan pasangan
masing-masing.Mereka berfoto bersama sebelum acara dimulai. Hari itu
Kinan pertama kalinya bertemu dengan orang tua Arya. Mereka sangat
baik dan penuh perhatian,dan sepertinya sangat sayang pada Kinan.
Kinan sedikit heran,karena seolah-olah orang tua Arya sudah begitu
mengenalnya. Mereka juga bilang ke Kinan mungkin 3 atau 4 bulan lagi
akan berkunjung kerumahnya dan bertemu serta berkenalan dengan
mamanya. Dalam hati Kinan ada perasaan takut,karena sebenarnya
hubungannnya dengan Arya hanya pura-pura,meskipun dalam hatinya dia
sangat menikmati dan benar-benar jatuh cinta pada Arya. Dan yang
lebih mengejutkan lagi,ditempat pesta itu ada seorang wanita muda yg
terlihat sangat glamour,dan ketika orang tua Arya bersalaman dengan
wanita itu dia mengenalkan Kinan sebagai calon istri Arya. Dan
setelah wanita itu meninggalkan mereka,ibu Arya berkata bahwa wanita
itu adalah mantan kekasih Arya yg meninggalkan Arya 4 thn lalu demi
seorang laki-laki lain yg lebih sukses dan kaya daripada Arya.
Saat
perjalanan pulang,Arya minta maaf karena tdk pernah menceritakan hal
itu. Kinan memaklumi,apalagi dia pikir ngga mungkin segalanya dia
ceritakan ke Kinan,toh hubungan mereka hanya pura-pura.
Setelah
hari itu semuanya berjalan kembali normal,Arya masih rajin mengantar
Kinan,masih rajin ke rumahnya layaknya pacar sungguhan. Kinan juga
masih menikmati meskipun hatinya bimbang. Ingin rasanya dia bisa
menahan rasa cintanya untuk Arya,tp kebersamaan mereka yg setiap
waktu membuatnya susah mengendalikan perasaan itu. Apalagi sikap Arya
pun yg semakin hari semakin protektif. Siang itu seseorang
menghubungi Kinan dan minta bertemu saat makan siang di basemen
parkiran kantornya. Ternyata seseorang yg menghubunginya adalah
mantan pacar Arya,Indah namanya. Saat Kinan hendak menemuinya,
diam-diam Sari mengikuti Kinan tanpa dia tau. Saripun menghubungi
Arya karena melihat Indah menemui Kinan. “Perkenalkan,nama saya
Indah,saya mantan pacar Arya yg tidak pernah dilupakannya sampai
sekarang.” katanya pada Kinan lalu melanjutkan perkataannya. “Saya
harap kamu menjauhi Arya,karena saya sedang proses bercerai dengan
suami saya dan akan balik lagi sama Arya. Saya ngga percaya kalau
Arya benar-benar akan menikahi kamu,karena kamu buka tipe Arya. Saya
tahu betul Arya,seleranya ke perempuanpun saya tahu,itulah sebabnya
selama 4 thn saya tinggal menikah,tak sekalipun dia memiliki hubungan
dengan perempuan,itu artinya bahwa Arya tidak bisa melupakan saya,dan
masih mengharapkan saya” katanya lagi pada Kinan. Kinan tampak
terdiam. “saya heran,kenapa selera Arya berubah jauh,memacari
wanita yg biasa saja seperti kamu,jangan-jangan kamu cuma
dimanfaatkan?” selidik Indah. “Sudah mbak bicaranya?” tanya
Kinan. Kemudian Kinan melanjutkan kata-katanya. “ Saya tidak akan
pernah meninggalkan mas Arya,dan satu hal,kalau akhirnya mas Arya
memilih saya sebagai pacarnya bahkan nanti untuk pendamping
hidupnya,justru karena dia sudah melupakan mbak. Kalau mas Arya
betul-betul tidak bisa melupakan mbak,dia pasti mencari sosok wanita
yg seperti mbak.Tapi mbak lihat sekarang,dia justru memilih saya yg
semuanya berbeda dari mbak. Saya memang tdk sekeren dan sehebat
mbak,tapi saya bisa menyembuhkan luka hati mas Arya dan akan
mempertahankan mas Arya semampu saya. Jadi mbak jangan pernah
coba-coba lagi memperingatkan saya. Mbak harusnya tahu malu,dulu mbak
meninggalkan mas Arya,kenapa sekarang mbak berusaha kembali padanya
saat dia sudah bisa melupakan mbak.Mbak itu tidak sekeren penampilan
mbak. Saya ngga akan pernah ninggalin mas Arya,kecuali mas Arya yg
meninggalkan saya,saya baru bisa terima.Saya rasa sudah cukup sampai
disini,dan jangan pernah temui saya lagi.” Indah tampak kaget,dia
tak menyangka kalau Kinan yang dianggapnya masih muda dan tampak
polos bisa berkata-kata seperti itu. Sari dan Arya tampak saling
pandang,dan tersenyum. Mereka masih memperhatikan Kinan dan Indah.
Indah lalu meninggalkan Kinan dengan raut muka agak kesal. Setelah
Indah pergi dengan mobilnya,tiba-tiba Kinan berjongkok sambil
memegang dadanya.Tampak dia mengatur nafasnya. Sari meminta Arya
mendekati Kinan. Arya lalu mendekati Kinan. “ngapain disini”
katanya sambil mendekati Kinan. “aduh aduh kaget” kata Kinan
hampir terjatuh saking kagetnya ada Arya di belakangnya.Arya memegang
bahunya lalu mengajak Kinan berdiri.Arya lalu menggandeng tangannya
dan mengajak masuk ke kantor.Mereka jalan melalu tangga darurat. “
Besok kan libur,kita belanja ya buat perlengkapan rumah” ajak Arya.
Kinan tampak kaget. “aku kan mau pindahan ke rumah baru,maksudnya
bantu aku pilihin beberapa peralatan buat dirumah” Arya menjelaskan
melihat reaksi Kinan. “iya mas” jawab Kinan pendek. “kok lesu
sih,yg semangat dong” goda Arya,lalu Kinan tersenyum. Arya bangga
sekali dengan Kinan,meskipun terlihat polos,tapi dia bisa tegas
juga,batin Arya. Sesampai mereka di ruangan,Kinan buru-buru
melepaskan gandengan Arya. Arya menggenggamnya dengan kuat. “udah
mas,ntar ada yg liat ngga enak” bisik Kinan. Arya tersenyum.
“biarinlah,biar mereka pada tau kalau kita pasangan” bisik Arya.
Kinan tampak tersipu malu. Dia mencubit perut Arya.Arya lalu
melepaskan genggamannya sambil menatap mesra Kinan,membuat Kinan
salah tingkah.
Keesokan
harinya mereka belanja bersama seperti yg sudah dijanjikan. Arya
meminta Kinan memilih sprei yg akan dipasang di ranjangnya,memintanya
memilihkan warna gorden untuk rumahnya,juga meminta Kinan peralatan
apa yg kira-kira sangat penting untuk dimilikinya di rumah barunya.
Ternyata Kinan itu orang yang teliti,dia tahu betul kebutuhan
mendasar seseorang ketika menempati rumah baru,dia juga bertanya dulu
apa yg dimiliki Arya saat di tempat kosnya sekarang. Arya sangat
bangga padanya,dalam hati dia ngga salah memilih calon pendamping
hidupnya. Mereka belanja sampai sore dan Arya segera mengantar pulang
Kinan.Kinan tampak lelah dan Arya melihat itu. Haripun berganti
hari,sabtu depan Arya akan mengadakan syukuran untuk rumah barunya.
Mulai hari senin dia cuti selama 1 minggu,itu artinya dia tdk bisa
bertemu dengan Kinan. Tapi kalau malam dia suka sempatin menelpon
Kinan untuk tahu kabarnya. Hari kamis Kinan tampak kurang sehat,siang
itu dia hampir terjatuh seperti orang yg akan pingsan. Kebetulan Sari
hari itu juga cuti 2 hari,jadi teman-temannya yg diruangan itu
menyuruh Kinan untuk pulang.Mereka kawatir dengan kesehatan Kinan,dan
salah 1 temannya menelpon Sari untuk meminta ijin. Akhirnya Kinan
pulang dan istirahat di rumah. Malam itu Arya menelepon dan mamanya
yg mengankat karena Kinan sudah tertidur dari sore. Mama Kinan hanya
mengatakan kalau Kinan sedang tidak enak badan. Akhirnya Arya menutup
telponnya. Dalam hati dia gelisah,takut sakitnya Kinan parah,tapi dia
juga sedang sibuk di rumah barunya karena menunggu tukang yg sedang
finishing mengecat. Ternyata malam itu badan Kinan tambah panas,dia
mulai muntah-muntah. Mamanya menemani tidurnya sambil sesekali
mengompres dahinya. Jumat pagi Kinan makin lemah,akhirnya dibantu
tetangga,mamanya membawanya ke dokter dan akhirnya dirujuk ke rumah
sakit harus dirawat. “ma,besok mas Arya ada acara syukuran di
rumahnya,mama kesana bentar ya,pake taxi aja suruh tunggu,beli kue ya
ma,buat disana,bilangin aku ngga bisa datang krn lagi ngga sehat.Ngga
usah bilang kalo Kinan dirawat,takut dia kepikiran” kata Kinan pada
mamanya. Mamanya mengangguk tanda memahami. Sabtu siang mama Kinan
datang ke rumah baru Arya.Arya tampak kaget melihatnya dan juga
senang. Banyak karyawan kantor yg datang pada saat itu,lalu Arya
memperkenalkan mama Kinan ke mereka. Semua bertanya keadaan Kinan,dan
mamanya bilang sesuai permintaan Kinan. Mama Kinan ngga lama lalu
berpamitan.Arya tampak mengantar. “wah tante sayang ya
buru-buru,padahal bapak sama ibu sedang dalam perjalanan ke sini sama
kakak saya,jadi ngga bisa ketemu dong” “ngga apa-apa nak
Arya,kapan-kapan bisa diajak main ke rumah” kata mama Kinan. “ok
tante,hati-hati dijalan,tolong bilang Kinan saya belum sempet jenguk
dia,masih repot” “iya nak,ngga apa-apa,sekali lagi selamat atas
rumah barunya ya” “ terimakasih tante”
Saat
Arya mengantar mama Kinan ada staff yg memperhatikan. “eh
temen-temen,perasaan pak Arya akrab banget ya sama mamanya Kinan,apa
jangan-jangan mereka deket” bisiknya. “iya ya,pasti deket kalo
seperti itu,eh tapi baguslah,syukur-syukur mereka pacaran,cocok
dah,Kinan tuh anaknya baik sekali,lugu,penuhtanggungjawab,ngga
neko,cocoklah sama pak Arya.Anak sebaik Kinan itu harus dapat cowok
yg sempurna,betul ngga?”
Mereka
di rumah Arya sampai sore.Selain teman-teman kantor ada juga
teman-teman kuliah Arya yg datang.Tak lupa mereka menanyakan
Kinan,dan sayang saat moment baik seperti itu Kinan malah ngga ada
diantara mereka. Sore itu dibekali alamat oleh Arya,Sari dan pacarnya
pergi ke rumah Kinan. Rumahnya tampak sepi dan kosong,karena mereka
mengetuk pagar ngga dibuka-buka. Lalu ada seorang tetangga yang
datang mendekati Sari. “nyari siapa mbak?” tanyanya ramah. “oh
bu,saya temen kantor Kinan,Kinan ada ngga ya?dari tadi saya
ketuk-ketuk pagar,ngga ada yg ngebukain” “oh,neng Kinannya
dirawat dirumah sakit dari kemaren pagi” “oh gitu,di rumah sakit
mana bu kalau boleh tau?” “ dr RS Kasih Bunda” “ baiklah bu
kalau begitu,terimakasih” kata Sari lalu meninggalkan rumah Kinan.
Sari segera menelpon Arya,mengabarkan kalau Kinan dirawat. Malam itu
akhirnya Arya datang ke rumah sakit,dia tampak panik melihat Kinan.
Dia juga menyuruh mamanya untuk pulang,jadi malam itu Arya yg
menunggu Kinan di rumah sakit. “mas kan lagi banyak tamu di
rumah,udah pulang aja,aku ngga apa-apa sendiri” kata Kinan. “ngga
apa-apa,kalau aku pulang,malah aku yg terus kepikiran sama
kamu.Lagian kenapa ngga ngabarin kalau di rawat sih.” “ngga enak
mas,mas Arya kan ada acara,aku ngga mungkin bikin mas kawatir karena
aku,sebenarnya baru besok aku mau kasih kabar,eh udah ketauan duluan”
jawab Kinan sambil senyum dengan wajah pucatnya. Arya membelai rambut
Kinan dengan penuh kasih sayang.Digenggamnya tangannya. “cepet
sembuh ya,biar kamu bisa cepet-cepet main ke rumah,masakin aku,kita
makan bareng di rumah” kata Arya. Kinan ,mengangguk sambil
tersenyum kembali.
Minggu
sore Arya datang lagi untuk menemani Kinan di rumah sakit.Dia
menginap lagi di rumah sakit dan berencana ke kantor dari rumah
sakit.Dia sudah membawa pakaian untuk dipakai ke kantornya.Kinan
merasa tdk enak dan menyuruhnya pulang karena besok harus kerja. Tapi
Arya menolaknya.Sekitar pukul 7 ketika Arya menyuapi
Kinan,teman-teman kantor Kinan yg tak lain adalah anak buah Arya
datang untuk menjenguk Kinan. Semua kaget melihat pemandangan itu,dan
Kinanpun tak kalah kagetnya,dan tampak salah tingkah,tapi anehnya
Arya terlihat tenang dan santai. “lho..kok pak Arya sudah
disini,tadi kita telpon ngga aktif,taunya sudah disini” kata Nova.
“iya..sudah 2 malam saya disini nemeni Kinan,dia kan pacar saya”
kata Arya. Semua yg mendengar kaget,lebih lagi Kinan.Kinan tampak
mencubit tangan Arya. “lho...emang bener kan?kita pacaran udah
hampir setengah tahun” kata Arya. “saya udah tau ya” goda Sari.
“wah,aku udah curiga juga sebelumnya” kata nova. Akhirnya suasana
mencair seperti biasa lagi,dan mereka anggap hal yg biasa,karena
memang mereka sama-sama single,jd tdk masalah untuk mereka berdua
pacaran. Tapi mereka semua senang jika yg jadi pacar Kinan adalah pak
Arya,krn Kinan seorang wanita yg sangat baik,pantas mendapatkan Arya
yg baik juga. Tapi tidak dengan Kinan,dia jadi tidak bisa
tidur,gelisah,sehingga keesokannya dia kembali demam. Sepulang kantor
Arya bergegas ke rumah sakit lagi tau kondisi Kinan demam lagi.
Setelah menyuruh mama Kinan pulang,Arya gantian menemani Kinan.
“semalem kayaknya kamu ngga tidur ya,aku sempet kebangun liat kamu
kayak yg lagi mikir,sebenarnya ada apa sih?” tanya Arya. “kalo
banyak pikiran,ngga sembuh-sembuh lho,kalau misalkan ada apa2,cerita
saja,aku siap jd pendengar yg baik” katanya lagi. Kinan tampak ragu
dan menghela nafas.Arya mengisyaratkan bahwa dirinya telah siap
mendengarkan. “mas,aku takut,karena waktu itu kan ibunya mas bilang
bahwa 3-4 bln lagi akan berkunjung ke rumah dan bertemu
mamaku,ditambah lagi teman-teman di kantor udah tau semua kalau kita
pacaran” “lha,bagus kan?apa yg ditakutkan?” tanya Arya. “ya
aku takut aja,kalau semua akhirnya tau kalau semua ini hanya
kebohongan dan rasanya aku sudah melangkah terlalu jauh” tiba-tiba
Kinan menangis. Arya tersenyum lalu memeluknya,dibiarkannya untuk
sementara Kinan menangis di pelukannya.Arya mengusap-usap rambutnya
dengan penuh kasih sayang.Setelah beberapa saat,Arya membantu
menghapus air mata Kinan sambil bertanya padanya. “sekarang aku
tanya sama kamu,kamu harus jawab dengan jujur ya” Kinan mengangguk.
“sebenarnya perasaan kamu yg sesungguhnya gimana sama aku,setelah
beberapa bulan ini kita jalan?jawab dengan jujur,ngga usah merasa
malu atau merasa ngga enak,kita sudah sama-sama dewasa” kata Arya
lagi. Kinan terdiam,sementara hatinya berdebar-debar tak karuan.
Kemudian dia berbicara sambil menunduk. “aku minta maaf ya
mas,kalau semakin kesini aku jadi punya harapan lebih ke mas,aku
benar-benar jatuh cinta ke mas,aku minta minta maaf ya mas,aku sudah
melewati batas,harusnya aku ngga boleh seperti ini.” Arya tersenyum
lalu memeluk kembali Kinan. “ngga perlu minta maaf Kinan,aku justru
seneng kalau kamu memiliki perasaan seperti itu ke aku,itu
artinya,cintaku tdk bertepuk sebelah tangan” Kinan melepas pelukan
Arya lalu menatapnya. “jadi maksud mas Arya?” “iya,aku juga
beneran jatuh cinta sama kamu,malah jauh sebelum kamu,aku mulai suka
kamu semenjak kita pertama kali bertemu,makanya aku selalu mencari
cara gimana supaya bisa dekat dan mengenal kamu.Kebetulan momennya
pas,org tuaku pengen aku cepet-cepet punya pendamping,ya sudah,aku
jatuhkan pilihan ke kamu.Karena memang aku meginginkan kamu.Jadi
sekarang ngga perlu kawatir,kita jalani semuanya dengan santai dan
yang pasti kita sudah tdk pura-pura pacaran lagi ya,sudah beneran
pacaran” jelas Arya. Kinan tersenyum,tampak ada kelegaan di
wajahnya. Arya mengusap-usap rambut Kinan lalu memeluknya sekali
lagi. “Terimakasih Kinan sudah mengisi hari-hariku,aku berharap
kamu akan mendampingi aku dan memberikan aku anak-anak yg lucu,dan
kita bisa hidup bahagia sampai tua” Kinan membalas pelukan Arya.
“terimakasih juga mas,sudah mau mencintai aku,sudah menerima aku
apa adanya”. Selesai.
SELESAI
setelah sekian bulan aku menulisnya _^_
💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗