Rabu, 25 November 2015

Sebuah Fiksi "Benci jadi cinta"

Hari ini hari pertama Putri masuk sekolah menengah atas.Ada rasa bangga...bahagia karena dia bisa masuk sekolah negri yg cukup punya nama dikotanya tsb.Putri berhasil masuk dengan beasiswa karena prestasinya,dan disatu sisi karena keadaan ekonominya yang kurang mampu.Sejak 2 tahun lalu,sepeninggal ayahnya...dia harus berjuang membantu ibunya yg hanya membuka warung kecil-kecilan untuk menyambung hidup bersama adik laki-laki satu satunya.Putri bekerja paruh waktu disebuah toko roti yg cukup ternama di kotanya tersebut.Bukan hal mudah ketika dia harus membagi waktu untuk belajar dan bekerja.Tapi dia menjalaninya dengan bahagia...tak pernah mengeluh..dan selalu semangat.Ditempat dia bekerja...sang pemilik sangat menyayangi dia..bahkan ada seorang teman dari pemilik toko tersebut yg juga menyayanginya.Dan dia selalu ingin Putri yang datang dan mengantar sendiri pesanannya.
Siang itu sepulang sekolah,seperti biasa Putri bergegas mengambil sepedanya untuk segera dia bawa mengantarkan dirinya pergi ke toko roti.Suasana sangat ramai di taman sekolah."Ada apa??kok rame banget?..itu..kak Adit lagi "nemba" ke Feriska..jawab Ane..teman Putri yg sudah ada di taman tersebut.Putri ikut penasaran dan melihat.Dia tersenyum sambil geleng geleng kepala..."ada ada saja kelakuan anak anak jaman sekarang" gumamnya."ya sudah Ne..aku duluan ya..aku mau buru2 kerja" " oke Put,hati hati ya...sampai besok" Ane melambaikan tangannya.
Pekerjaan sudah menanti...banyak pelanggan yg datang siang itu."Put,nanti malem,sambil pulang,tante titip kue pesanan tante Agatha ya.Dia ingin kamu yg antar ke rumahnya" sahut Tante Maria pemilik toko tersebut."iya tante...baiklah" jawab Putri.Seperti biasanya..setiap pulang dari toko...sudah 2 tahun ini,ada seorang kakek yg selalu menyapa putri.Tampangnya seperti peminta minta,tapi tutur katanya begitu sopan dan baik.Putri selalu menyempatkan bertemu dengannya dan memberikan sepotong kue untuknya.Kakek itu tampak bahagia dan selalu mengeluarkan kata kata doa untuk Putri.

Hari hari terus berlalu...malam itu seperti biasa...jam 8 Putri pulang dari toko tempat dia bekerja.Dengan senyum yang bahagia dia mengayuh sepedanya,setelah seperti hari hari sebelumnya dia sempatkan memberi kue pada kakek tua."Braakkk"..."aduhhh..." teriak putri kesakitan.Ternyata ada sebuah motor yg menabraknya...dan putri jatuh terpental di trotoar.Dia meringis kesakitan...tampak tangannya lecet dan berdarah  serta tepat di dengkulnya,celananya robek dan terlihat darah.Tampak kesakitan dan tampak susah untuk berdiri."Mata kamu dimana sih??kalo jalan tuh pake mata...liat liat..." maki pemotor itu masih diatas motornya.Bukannya menolong Putri yang kesakitan ..pemotor itu malah memaki2.Tampak dr jauh orang orang berlari mendekati mereka...dan pemotor itu segera pergi.Putri masih ingat plat nomor motor tersebut..dan disimpannya dlm pikirannya sendiri."Neng Putri??"teriak seorang bapak yang mengenalinya.Ternyata mereka tetangga putri..dan rumah putri tidak jauh dari tempat tersebut.Akhirnya mereka menolong putri dan membawanya ke rumah.Sepedanya rusak..dan tidak bisa dipakai.
Dengan terpincang2 dia berangkat sekolah pagi itu diantar oleh adiknya memakai sepeda motor sepeninggal ayahnya.Jadi dia harus pagi pagi,karna sang adik yg masih smp harus balik lagi ke rumah untuk menyimpan motor.Siang seperti biasa,sepulang sekolah Putri bergegas pulang untuk bekerja.Ane sahabatnya sangat prihatin melihat keadaan Putri."Gila tuh orang,udah nabrak,ga mau nolong,malah kabur.Udah..laporin aja ke polisi..Kamu masih ingat nomer plat motornya kan Put?" "Ah..sudahlah..tak perlu Ne..toh kalau aku laporkan juga..keadaanku nggak bakalan balik lagi seperti semula.Biarkan saja..mungkin aku yang salah,nggak lihat kekanan kekiri waktu menyebrang" sahut Putri.Sementara mereka ngobrol diantara para murid sma yang hendak pulang,ada seorang cowok dibelakang mereka yang mendengarkan obrolan mereka. "Aduh gawat,kalau dilaporkan polisi,bisa mampus aku"gumamnya dalam hati.
Sesampai di toko roti tempatnya bekerja,semua yang tahu keadaan Putri langsung rame."Ahh..sudahlah teman teman..jangan dibesar besarkan.Aku masih bisa berjalan kok.Nggak lama lagi cuma pasti sembuh" kata Putri.Waktupun berganti menjadi malam.

Ditempat yang berbeda..."Aduh jeng..masa sih??Tapi Putri baik baik saja kan??" "Iya..ga apa apa jeng,dia kerja seperti biasa..walaupun tangan dan kakinya penuh luka..ya sudah ya jeng..besok kita lanjut lagi..selamat malam"sahut seseorang dari telpon. "Telpon dari siapa mam??Siapa yang kecelakaan??" 
"Itu Dit,Putri...karyawannya Tante Maria..Dia kan sering kesini ngantar roti pesanan mama..masa kamu ga tau sih si Putri.." "Ohh..Putri..emang kenapa dia mam?""Semalem pulang dari toko tante Maria,dia tabrakan sama sepeda motor,luka luka kaki dan tangannya...sepedanya rusak...yang nabraknya lari...kasian banget dia" Adit terdiam...berdebar debar kencang jantungnya seperti mau lepas dari tubuhnya.Ada rasa kasihan..ada rasa takut yang bercampur aduk menjadi satu."Coba saja dia tau nomer plat motor orang itu,udah mama laporin ke polisi..biar kapok..sayang..Putrinya nggak tahu nomernya..Adit hati hati ya kalo bawa motor..jangan sembarangannya" kata mama "Iya mama sayang..siapp" jawab Adit sambil tersenyum lega."Untung...selamat aku..yess" gumam Adit dalam hati.
Hari hari kian berganti...saat ini Putri sudah duduk di kelas 2 smu..dan adit sudah jadi mahasiswa.Pada suatu malam...Putri seperti biasa mengantar pesanan kue di rumah keluarga Adit.Karna hari sudah malam,mama adit memintanya untuk mengantar putri."Kenapa mesti Adit ma??kan ada pak Atmo??" tolak adit."pak Atmo mau ngantar tante lastri dan dan tante emil...mereka ga bawa kendaraan." jawab mama.Ada perasaan ga enak di hati Putri melihat Adit yang sepertinya enggan untuk mengantarnya."ga usah tante,,saya kan udah biasa pulang sendiri.masih jam 9 kok tante..apalagi rumah kan ga terlalu jauh." tolak putri. " ngga ngga...ini udah kelewat malam...biar adit yg antar saja pake mobilnya" jawab mama adit.Akhirnya Adit tdk bisa menolak permintaan mamanya.Dia segera mengajak Putri pulang.Mamanya melihat dengan bahagia.
Beda dengan di dalam mobil..adit tampak kesal karena harus mengantar Putri."Kenapa sih kerumah sampai malam malam?apa sengaja biar aku nganter kamu?" omel Adit. "Eh..siapa juga yg mau diantar.kalo ngga mau anter tuh..terus terang aja dari tadi ke mamanya.jangan marah marahnya ke aku.ya udah...berhenti disini..aku bisa pulang sendiri..aku ga takut" timpal Putri.Adit masih saja menjalankan mobilnya."Berhenti kataku.." bentak Putri.Adit lalu menghentikan mobilnya.Putri bergegas keluar dan berjalan meninggalkan Adit.Adit mengikutinya pelan2.Dalam hati dia takut kalau sampai terjadi apa2 dgn putri,dia yg pasti akan dimarahi habis2an sama mamanya.Dari jauh Adit melihat Putri menghampiri seorang kakek tua dan memberinya sebungkus roti.
Setelah berbincang sesaat Putri melanjutkan langkahnya dan tak lama sampailah dia di rumahnya.Setelah melihat Putri masuk masuk Adit segera pulang kembali ke rumahnya.Sejak saat itu antara Adit dan Putri selalu bagaikan kucing dan tikus..selalu ribut setiap kali ketemu.Tapi sejauh itu mama Adit tdk pernah tau.

Hari-hari terus berlalu...tak terasa Putri sudah lulus smu.Dia diterima di perguruan tinggi di kotanya tersebut dengan beasiswa.Dan lebih parahnya lagi,Aditpun ada di universitas tersebut.Siang itu Putri ke kantin untuk makan siang seperti biasa.Dia selalu duduk di kantin untuk menikmati bekal yg dibawakan mamanya.Saat dia berdiri dan memundurkan kursinya,dia tak melihat seseorang ada dibelakangnya dan "prakk" sebuah gelas berisi kopi jatuh dan pecah."aduh..maaf..saya ga sengaja" kata Putri meminta maaf. "hemm kamu lagi...bener bener bawa sial kamu...selalu bikin aku badmood kalo udah ketemu kamu" kata seseorang tadi yg ternyata Adit. "seenaknya saja mengatai orang pembawa sial...aku kan sudah minta maaf..aku gantiin deh..tapi ngga usah bawa bawa kata pembawa sial...nyakitin banget " kata Putri dengan wajah yg tampak benar2 marah.Kalo saja bukan di tempat umum..rasanya Putri ingin berteriak dan menangis.Entah apa yg membuat Adit begitu membencinya seperti itu.Padahal seingat Putri..dia tidak pernah berbuat macam2 yg membuatnya sedemikian membencinya.Untung bu kantin sangat mengenal Putri."sudah neng Putri..ngga usah diganti.Neng Putri baik2 saja kan?""iya bu..aku baik2 saja..maaf udah merepotkan..kalo gitu saya pamit mau ke kelas saja" Putri segera berlalu dan meninggalkan kantin.Banyak mahasiswa yg memperhatikan kejadian tadi.Termasuk teman2 Adit yg masih pada duduk duduk di kantin tersebut."Gile lu Dit..tega banget sama tuh cewek..." "iya...orang dianya udah minta maaf..kasian ih..udah mau nangis gitu.." " ya udahlah..ga usah dibahas lagi" jawab adit."tapi gue heran aja dit..kayaknya lu kenal banget sama tuh cewek..apa jangan2 dia pernah nolak cinta lu jadi lu begitu sadis sama cewek tadi..hahaha" canda teman Adit."enak aja..mana ada cewek yg nolak gue " timpal adit. "Tapi ngomong2 cewek tadi manis lho dit..ngga kalah cantik sama cewek lu si feriska...cuma bedanya..cewek tadi sepertnya masih alami..belum kenal make up dan salon..hahaha" kata seorang teman adit."ahh..bisa aja kalian,,udah udah...ngga usah dibahas lagi.
Sejak kejadian dikantin itu..Adit di dalam hatinya merasa bersalah.Setiap melihat  Adit  datang ke kantin,Putri bergegas keluar dari kantin seperti tidak ingin bertemu muka dengannya.Diam diam adit memperhatikan itu.Putri juga selalu menolak untuk mengantar roti kalo hari sudah malam.dengan alasan yg kuat pemilik toko mengijinkan.
Sementara di rumah adit,mamanya cerita kalo sekarang Putri ngga mau lagi mengantar roti kalo malam hari.Adit hanya diam dan manggut manggut saja."takut kali ma..""iya sih..katanya begitu..karena pernah katanya pulang dr sini diikutin orang..mau ngapain dia gitu untungnya ada yg nolong katanya.jadi sptnya dia trauma..mungkin pas waktu kamu ga ada kali ya dit?soalnya kan biasanya kamu yg antar??"kata mama."iya mah..mungkin.."jawab adit singkat.Dalam hati Adit ada rasa takut kalo kalo Putri mengadu pada mamanya kalo Aditlah penyebabnya.Adit sangat yakin..bukan karena alasan takut,karena Adit sangat mengenal sosok Putri.Sekalipun dia secara diam2 memperhatikannya.
Sejak kejadian di kantin..Adit jadi jarang melihat Putri lagi.Sepertinya dia hapal jam jam Adit pergi ke kantin.Sebenarnya di dalam lubuk hati yg sangat dalam..ada perasaan rindu ingin melihat Putri.Tapi adit selalu menepisnya.Tapi entah kenapa tiba tiba mulutnya ingin bertanya kepada pemilik kantin."bu..putri ngga pernah kesini??"bisik adit karena takut didengar kawan2nya."kesini tiap hari juga mas..tapi biasanya ntar agak sorean..kalo ga ya pagi sebelum kuliah.kenapa mas?"tanya ibu kantin."ah ngga bu,,ngga apa2,,tanya aja"jawab adit agak sedikit malu.Ibu kantin hanya tersenyum.Dia bisa menebak isi hati anak muda yg didepannya itu.Adit tidak beranjak dari kantin tsb,sekalipun teman2nya sudah meninggalkan dia.Dia ternyata sedang menunggu Putri berharap bisa melihatnya.Namun sampai sore menjelang...yg diharapkan tak menunjukkan batang hidungnya...diapun segera berlalu.Tak lama dia pergi..Putri muncul."sore bu..udah sepi kantinnya??"sapa Putri dengan hangat."iya neng Putri..barusan mas Adit yg pulang...terakhir.Sptnya dia nunggu seseorang,tp ngga datang2..trus dia pulang" cerita bu kantin dengan senyum yg penuh makna."oouwhh.." jawab Putri singkat tanpa expresi."neng..tadi mas adit nanyain neng Putri.." kata bu kantin. Putri hanya mngernyitkan dahinya sambil mengangkat bahunya."iya...ibu ngga bohong..mas adit nanyain neng putri masih suka kesini apa engga katanya." " yaah...mau apalagi sih itu orang.bilangin aja udah ngga kesini sini bu..ngapain sih nanya2 juga.dia kan udah ngatain aku pembawa sial.ngapain juga nanyain.ngga penting juga.."jawab putri sekenanya.Ibu kantin geleng2 kepala.Dalam hati dia berkata " nih anak belum paham rupanya.." "kenapa bu??kok liat putri sambil senyum2?"tanya Putri heran."yahh..sepertinya mas adit itu perhatian sama neng putri,,tapi dia tdk tahu caranya gimana dan mulai darimana?" jelas bu kantin."ahh..ga ngerti ah bu.aku mau teh hangat dong bu...setengah jam lagi kuliah terakhir nih.." pinta putri.
Malam itu Putri terheran2 melihat rumahnya tampak ramai orang berkumpul.Ada perasaan khawatir takut terjadi sesuatu dengan ibu atau adiknya."Ada apa pak Mamat??kok rumah ramai?"tanya pada salah seorang bapak."Itu neng..ada yg jatuh dr motor barusan"jawab pak Mamat. Putri bergegas masuk dan orang2 segera meninggalkan rumah karena sudah hampir jam 10 malam."Putri..kamu udah pulang nak?"tanya ibunya."iya bu"jawabnya sambil mencium tangan ibunya lalu meletakkan tas di kursi."tolong bapak ini nak..tadi dia jatuh tak jauh dr rumah kita,masih ada perban dan obat luka kan?" "masih ada bu..adik mana?" "adik sedang mengambil air bersih untuk bersihin lukanya" Putri bergegas ke ruang tengah,dgn sigap dia mengambil kotak obat..bersamaan dg adiknya dia kembali ke ruang tamu dimana ada seseorang yg tengah kesakitan karena jatuh dari motor.Putri dengan telaten membersihkan luka2 pada kaki dan tangan orang tersebut.Ibunya datang membawa secangkir teh hangat."Ini diminum dulu"ibu mempersilahkan."tolong dibantu buka helmnya nak"pinta ibu ke Putri."Iya bu"jawab putri sambil membuka helm orang tersebut.Ketika helm terbuka,Putri tampak terkejut."Kamu?"tanya Putri dengan raut wajah tampak tak suka."Putri kenal?"tanya ibunya."Iya bu..anaknya tante Agatha"jawab Putri.Ibu Putri tampak mengangguk dan tersenyum."Ibu tinggal menutup warung dulu ya nak" "Iya tante"jawab Adit sambil menahan sakit.Putri lalu meminta adit membuka jaketnya yg robek bagian siku.Biarpun dengan muka penuh dengan kejengkelan..Putri tetap membersihkan luka2 di tangan dan kaki Adit.Lalu dia membubuhkan obat luka."Aduhh..perih banget"kata Adit sambil meringis."Halah..kayak begini aja ngeluh...biasanya sok jagoan"timpal Putri sambil terus mengobati lukanya."iya pelan2 napa..sakit tau"kata adit yg benar2 tampak kesakitan.Putri langsung menatapnya dengan sinis."aku juga tau kali rasanya kayak gimana?kamu mending ditolongin...aku udah ditabrak...kesakitan..ditolong enggak malah dimaki2"kata Putri seperti sedang mengeluarkan isi hatinya.Adit tampak kaget."kamu nyindir?"balasnya."Owhhh..sadar rupanya kalo disindir"balas Putri lagi.Adit seolah tersadar.Jadi selama ini dia tau kalo dirinya dulu yg menabraknya.Adit terdiam...penyesalannya bertambah dalam lagi."jangan bilang aku yg bawa sial ya"kata Putri sinis sambil berlalu ke dalam.Kemudian setelah itu Putri keluar lagi."Mana hp kamu?"katanya sambil menadahkan tangannya meminta ke Adit."ini ada disaku celana"jawabnya.Dia berusaha berdiri tapi ga bisa.Putri buru2 membantunya.Lalu dengan setengah  kekuatannya Adit mengeluarka hp dr saku celananya."Cari nomer rumah kamu apa nomer mama kamu trus kasih aku..biar aku yg telpon"katanya masih tetap sinis.Adit sambil meringis kesakitan mencari kontak keluarganya lalu memberikannya ke Putri."ada apa adit?"tanya seseorang dibalik telpon yg ternyata mamanya."ini putri tante..kata putri" "lho kok putri?kamu lagi sama adit?aduh putri..tante kangen sama kamu..kenapa ga kerumah kalo lagi jalan sama adit" "oh enggak tante,jadi kebetulan putri baru nyampe rumah,trus ada kak adit habis jatuh dr motor tante.kebetulan ga jauh dr rumah.luka2nya cukup parah..jadi putri telpon tante supaya kak adit dijemput.""apa??adit jatuh..aduhhh..oke2 tante kesana sama supir ya"tante agatha langsung menutup telponnya."nih..aku balikin"putri memberikan telpon ke adit lagi.Tak berapa lama orangtua adit datang lalu membawa adit pulang."tante..kalo bisa dibawa ke klinik supaya dapat obat nyeri...takutnya besok badan meriang tante"kata putri ke mamanya adit."oke2..kita langsung bawa ke dokter.ada omnya kok yg dokter..makasih banyak ya putri udah nolongin adit" "iya tante..sama2"
Sepanjang perjalanan tak hentinya Adit memikirkan putri.Ada rasa malu..ada rasa ga enak...ada rasa sayang yg begitu menggelora..dan entah rasa apalagi semuanya bercampur menjadi satu.Dia baru sadar kalo selama ini dia salah menilai Putri.Dia merasa semakin bersalah atas apa yg sudah dia lalukan.
Dua hari sudah berlalu sejak peristiwa itu.Siang itu tiba2 telpon putri berdering."halo..ini siapa?"tanya putri."ini tante agatha sayang.tante dpt nomer kamu dr tante maria.putri lagi dimana skarang?"ternyata mamanya adit yg menelepon."lagi di kampus tante..tapi sudah mau pulang.ada apa ya tante?tanyanya."bisa mampir ke rumah kan?tante kangen pengen ngobrol2 aja,tp kalo putri ngga keberatan ya?""oohh..bisa kok tante..kebetulan ga ada kerjaan.ya sudah..putri langsung ke rumah ya"
Sementara di rumah adit...ada feriska...cewek yg dipacarinya 3 tahun terakhir ini."eh..kebetulan ada riska...tante minta tolong gantiin perban adit ya?"mama adit menyodorkan kotak obat ke feriska yg kebetulan ada di kamar adit karena sedang menjenguknya."aduh maaf tante..riska buru2.ini mama telpon minta diantar ke dokter."jawabnya kemudian segera pamit."ini yg kamu sebut pacar???3 tahun pacaran..diminta tolong ganti perban aja ga mau..heehh"mama bergumam sambil geleng2 kepala.Tidak lama kemudian Putri datang dan menuju kamar adit.Putri mengetuk pintu."eh..putri..sini ..sini masuk ya.ini tante baru mau ganti perban adit." "biarin saya aja tante..itupun kalo ga keberatan"pinta putri "boleh2..sini" mama adit memberikan kotak obat.Putri memotong perban..melipatnya dengan rapi..menyiapkan obat luka..dan mulai membuka perban lama."ya udah..tante ke bawah dulu ambil minum ya" "oh iya tante"jawab putri.pintu kamar adit terbuka sedikit.dari balik pintu..mamanya tidak turun ke bawah..tapi memperhatikan mereka."tahan sakitnya ya kak.."kata putri sambil membuka perban dengan hati2. adit memperhatikan wajah putri."makasih ya put..kamu udah baik sama aku setelah apa yg aku lakuin sama kamu.aku bener2 menyesal put.seandainya waktu bisa diputar balik..aku siap dilaporkan polisi.aku sudah menabrak kamu..meskipun aku ga sengaja..bukannya menolong tapi malah mencaci maki..aku bener2 menyesal...aku juga minta maaf karena aku sudah mempermalukan kamu di kampus.aku minta maaf ya put..maaf banget.aku siap melakukan apapun asal kamu mau memaafkan aku.dan aku berjanji akan memperbaiki keadaan ini.Aku siap dihukum apapun."kata adit dengan penuh penyesalan."iya ngga apa-apa...udah lewat kok..aku udah maafin"jawab putri sambil memasang perban di tangan dan lutut adit.Tiba-tiba mamanya masuk."ooo jadi kamu pelakunya?anak tidak tau sopan santun..mama papa tidak pernah mengajari hal-hal jahat seperti itu..kamu bener bener keterlaluan"mamanya memukuli adit dengan bantal sambil terus marah-marah.Putri cepat-cepat melerai."udah tante...udah...putri udah maafin kak adit..kak adit juga kan ngga sengaja"Putri berusaha melindungi adit dari amukan mamanya.Akhirnya mama adit berhenti memukuli adit.Dia lalu duduk di tepi tempat tidur."tante malu putri..malu banget...tante nggak nyangka adit sejahat itu sama kamu.""iya nggak apa2 tante..sudah lewat semuanya..aku kan masih baik2 saja tante."putri menghibur.Tante Agatha tersenyum."makasih ya Putri"katanya sambil tersenyum.
Malam harinya..Adit disidang papa dan mamanya."Pokoknya mama nggak mau kamu masih berhubungan dengan Riska.Masih pacaran aja seperti itu..bagaimana nanti kalau menikah?Mama nggak mau tau..pokoknya kamu udah nggak boleh lagi jalan sama Riska..titik." "Tapi mah..masa cuma masalah seperti itu aku harus mutusin Riska??aku udah 3 tahun ma jalan sama dia??nggak mungkin semudah itu aku putusin dia." "mama tidak peduli Adit..dan satu lagi..sebagai hukuman kamu telah menabrak putri...besok kalau kamu sudah pulih dan bisa nyetir sendiri atau naik motor sendiri...kamu harus mengantar jemput putri.dan tidak ada tapi-tapian."mama adit segera keluar dari kamar adit."ma..ngga bisa gitu dong" teriak adit "ngga bisa adit..apa mau mama cabut semua fasilitas kamu?terserah tinggal pilih" teriak mamanya.Sepertinya mama Adit begitu kesal terhadapnya.Adit hanya bisa merenung dikamarnya.Dia sadar betapa kecewanya mama,apalagi setahu dia..mamanya itu begitu sayang sama putri.Ya..putri memang pantas disayang..dia anak yg baik..sederhana..tangguh...dan mandiri.Adit benar benar menyesal sepertinya.
Tidak terasa sudah 2 minggu sejak kecelakaan itu...dan kondisi aditpun sudah membaik.Seperti perjanjian yg mama ajukan..setelah adit bisa beraktifitas sendiri..dia harus mengantar jemput putri kemanapun.Sore itu adit menunggu Putri sampai selesai kuliah."kenapa kak adit nungguin sih..kan udah putri bilang..ngga usah ditunggu..putri ngga apa2 pulang sendiri" "ini perintah mama put..kamu kan tau sendiri..kalo aku langgar.please ya..mau aku antar pulang"pinta adit."ya udah deh..mampir ke rumah kak adit dulu ya..biar aku bilang tante,,ngga usah seperti ini.aku kan ngga enak"kata putri.Akhirnya mereka pulang ke rumah.Sesampainya di rumah..putri mengutarakan niatnya supaya tante agatha tidak menghukum adit.Tapi ternyata tidak mempan.Dan mereka harus mau mengikuti perintah mama Adit.
Putri merasa tidak nyaman.Apalagi dia dianggap sebagai orang yg sudah menghancurkan hubungan Adit dan Feriska.Pagi itu sebelum adit datang menjemput..putri sudah pergi lebih dulu.Dia mulai menghindari Adit.Tapi adit tidak mau kalah..dia lebih pagi datang dan menunggu di jalan..jadi putri tidak bisa menghindar.
"kenapa sih kamu menghindar terus?nyantai aja kali...aku iklas kok jalani ini..aku nggak terpaksa..bener.."kata adit sambil mengangkat 2 jarinya.Putri mencibir."nggak percaya??"tanyanya lagi."bukan masalah percaya atau tidak percaya..cuma aku ngga nyaman...mana di kampus aku dibilang orang ke3..gimana nggak sebel" "yah..timbang gitu aja..cuekin aja kali...bukan gara2 kamu kok aku mutusin riska...lagian aku udah nggak nyaman juga jalan sama dia.Pokoknya aku ngga mau dimarahin mama lagi.Terserah kamu mau menghindari atai tidak..aku akan tetap konsisten antar jemput kamu..kecuali memang aku ada kepentingan.."Adit menjelaskan.Putri sedikit kesal.Ruang geraknya jadi terbatas.Seolah Adit jadi mengawasi kegiatannya.Waktu terus berjalan.Malam minggu tiba2 Adit datang.Semenjak Adit di hukum mamanya harus antar jemput Putri..Adit jadi sering ke rumah.Dan dia sudah tampak akrab dengan adik Putri."Nonton yuk.."ajaknya."Ada film baru..bagus lho.."Adit berpromosi. "ayolah...sama Abram juga..nggak kita berdua aja..ayolah." Akhirnya setelah dirayu mereka pergi nonton.Selesai nonton mereka makan lalu pulang.Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam.Orang orang dengan kendaraannya sudah mulai mengantri untuk keluar mall.Ketika menyebrang ke tempat parkiran,Adit menggandeng tangan Putri.Sambil terus ngobrol dengan Abram.Putri diam saja.Ada getaran aneh dalam dadanya...dan jantungnya terasa berdetak lebih cepat.Tapi Adit cuek aja.Seperti biasa saja dia menggandeng tangan putri.Padahal sebenarnya dlm hatinya dia juga merasakan hal yg sama.Hanya saja dia mampu menutupinya sambil tetap ngobrol soal film yg baru ditontonnya dengan Abram..adik Putri.Haripun berganti tanpa bisa ditahan.Malam itu seperti biasa Putri selesai mengajar privat di salah satu muridnya.Waktu menunjukkan pukul 7.30.Setelah berpamitan...Putri segera keluar ruangan."Put..aku antar ya"pinta seseorang."Aduh..trimakasih mas Wisnu..nggak usah repot2..saya sudah dijemput kok.Itu"putri menunjuk.Tapi dia kaget..yg menunggu dia bukan Abram tapi Adit."Oh..sory..aku pikir kamu belum punya cowok..maaf ya"kata seseorang yg dipanggil Wisnu oleh Putri yang ternyata paman dari murid les privatnya."Iya..nggak apa2 kok mas.Kalau gitu...saya pamit dulu..selamat malam" "malam Put..hati2 ya" Putri mengangguk lalu mendekati Adit."Kok kak Adit sih yang jemput?Tau darimana kalo aku ngajar disini?Abram yg nyuruh ya?"selidik Putri."Bukanlah..mana mungkin Abram berani nyuruh2 aku...aku yg mau..udah masuk.."Putri menghela nafas..lalu segera masuk mobil Adit."Itu tadi cowok kenapa deketin kamu?"tanya Adit pengen tau."pengen tau aja sih" jawab Putri sambil senyum penuh arti."ooo..gitu ya..main rahasia rahasiaan..oke ...nggak apa apa.."kata Adit agak agak sinis."ihh..kenapa sih??kok sinis gitu..itu tadi namanya mas wisnu..dia itu omnya marsha murid aku..tadi tuh niatnya mau nganter aku pulang..tapi udah keduluan sama kak Adit"kata Putri sambil senyum senyum."wah..nyesel dong jadinya nggak bisa nganter kamu..apa jangan2 kamu juga nyesel ngga dianter sama cowok tadi..?"selidik Adit."ihh..apaan..sori ya...ngapain juga nyesel..orang tiap hari ada Abram yg jemput..kalau aku ada niatan..udah dari kemaren2 juga nggak usah dijemput Abram..biar ada alasan supaya dianter dia..tapi maaf ya..aku bukan cewek seperti itu.""iyalah...harus begitu.."kata Adit semangat.Padahal dlm hatinya bersyukur kalau Putri tidak ada perasaan sama cowok tadi."kak adit ngapain juga jemput aku?bukan tugas dr mamanya kan?tugasnya setahuku cuma pagi lho??"selidik putri.Adit hanya tersenyum.Mereka jalan beriringan menuju mobil Adit."Udah makan belum Put?"tanyanya."kalo menurut kak Adit aku udah makan belum?"putri balik bertanya."hemm...iya deh,pasti belum..ngajar privat jam 6...berangkat jam setengah 6...selesai jam 7.30...ya ya ya..pasti belum...okelah..kita makan dulu ya" kata adit sambil mengajak Putri bergegas.Adit mengajak Putri makan di sebuah cafe.Cafe yg terasa romantis..ada live musik..lampu yg sedikit remang..dan pengunjung yang rata2 anak usia remaja dan pemuda."mau makan apa?"tanya adit sambil menunjukkan buku menu untuk dipilih Putri.Putri tampak melihat2 buku menu dan berpikir mau makan apa."bingung ah kak...kakak pilihin ajalah.."kata Putri sambil tersenyum simpul."hemmm..."akhirnya adit yg memilih menu.mereka makan sambil ngobrol.apa saja mereka obrolkan.sampai2 mereka lupa waktu."put..udah mau jam 10 nih..pulang yuk"ajak adit."hahhh...ya ampun..lupa bilang ibu lagi...aduh.."putri menepuk dahinya."tenang..tadi aku udah bilang kok.sebelum jemput kamu aku kan ke rumah..udah minta ijin mau ajak kamu jalan"kata adit sambil menunjuk 2 jari.Putri menghela nafas.Tak berapa lama sampailah mereka di rumah Putri.Ibu Putri sudah menunggu di depan."Maaf tante..saya kemalaman ngantarnya..tadi saya ajak makan dulu Putrinya"Adit buru2 meminta maaf pada ibu Putri."oh iya nak Adit..ngga apa2..tapi lain kali kalau malam libur saja ya..kasian..besok putri kan kuliah pagi"kata ibu Putri."iya tante..saya janji ngga akan ngulangi lagi..kalau begitu saya pamit ya tante..selamat malam"adit segera pamit pulang.Putri tertawa kecil sambil bergegas masuk.
Sampai di rumah..adit cerita sama mamanya.Dan mamanya menertawakannya."baguslah kalau begitu..itu namanya orang tua yg memperhatikan anak.kamu juga...ada2 aja..besok masih hari kuliah..main ajak anak orang aja.ini kan anak baik2 sayang..emangnya cewek kamu yg dulu..kapan aja bisa diajak pergi"ledek mama.
Adit garuk2 kepala lalu pergi ke kamarnya.Dia tersenyum sambil membayangkan Putri.Dia bersyukur mengenalnya.Banyak hal positif yang dia dapat sejak mengenalnya.Dia jadi semangat menyelesaikan skripsinya.Semangat ingin segera bekerja.Semangat ingin menyenangkan seorang Putri.Putri yang manis,mandiri,penuh kasih sayang dan pasti seorang Putri yang pemaaf..yang sekarang selalu ada dalam pikirannya dan selalu hadir dalam mimpi mimpinya.
Itulah cinta..yang kadang tak terduga datangnya..kapan saja dan pada siapa saja tanpa memandang kasta.
Dulu mereka seperti tikus dan kucing yg selalu berseteru..kini mereka bisa bersama bagaikan raja dan ratu.Setelah Adit lulus dan menjadi sarjana...dia melamar putri dan menjadikan pendamping hidupnya.
Selesai.