Jumat, 18 Desember 2015

Fiksi "Ketika aku jatuh cinta"

Cinta itu anugrah dan bisa datang kapan saja dan dimana saja juga pada siapa saja.Sebut saja namaku Andreas Pradipta Hartawan.Hartawan itu nama papiku..seorang pengusaha yg cukup disegani di kotaku.Aku tiga bersaudara..kakakku yg pertama cewek..sudah menikah.Kakakku yg kedua laki2..seorang pekerja keras dan tipe cowok setia.Sementara aku..cukup terkenal playboy.Dengan fasilitas yang diberikan orangtuaku membuatku seakan2 aku tak tertandingi..aku dipuja2..semua orang ingin dekat denganku.Tapi tidak dengan 1 cewek ini.
Cerita bermula ketika aku duduk dibangku semester 5 universitas Garuda tempat aku berkuliah.Pada awal mulanya aku tidak pernah mengenal cewek spesial ini.Ya..dia sangat spesial..berbeda dari cewek lainnya yang selalu histeris jika bertemu aku.Dia sangat cuek..cool..dan nampak tomboy.Dia anak semester 1 fakultas ekonomi.Awal aku memperhatikan dia adalah ketika sahabatku Marcel dekat dengan teman cewek ini.Ya..namanya Natasya Celia Gunadi.Cewek satu ini sungguh antik..disela2 menunggu waktu kuliah dia selalu membaca buku dan tak pernah melepas headset dari telinganya.Dimanapun itu dan seramai apapun suasana di sekeliling dia..dia tak pernah terusik.Penampilannya sederhana..selalu pakai celana jeans..kemeja..sepatu kets dan tas punggung.Sebenarnya kalau diperhatikan sungguh2..Tasya panggilannya sangatlah manis.Tapi entah kenapa..beberapa bulan diperhatikan dia tak pernah sekalipun jalan dengan cowok.Padahal teman dekatnya sudah dapat cowok..Marcel.
"Tasya..ini kenalin..kak Marcel dan temannya..kak Andre"maria memperkenalkan.Tasya menjabat tangan kedua cowok yang diperkenalkan Maria sahabatnya.Tasya menyebut pendek namanya dan tersenyum hanya sedikit..ya..sedikit senyum saja.Tasya kembali duduk sambil membaca bukunya.Baginya cukup begitu saja.Tapi beda dengan Andre.Dia merasa aneh dengan Tasya.Baru kali ini ada cewek yang berkenalan dengannya tanpa sedikitpun terpesona padanya.Padahal..semua cewek2 di kampus ini banyak yg berharap berkenalan dengannya..bahkan lebih dari itu."Itu cewek kayaknya ngga normal deh..masa sih..kenalan sama aku cuma begitu doang..ngga mau senyum..sombong banget sih.Apa dia itu ngga kenal aku?" Andre tampak bingung."hahaha...baru ngerasa ya..kalau ada yang ngga peduli.hihihi..emang enak dicuekin.."Marcel meledeknya."Ya aneh aja Cel..kamu kan tahu..semua cewek disini antri panjang buat kenalan bahkan dekat sama aku...lha ini..siapa sih dia..penampilannya aja maco gitu..jangan2 tuh cewek kelainan..ngga suka sama cowok."Andre masih sewot.Karena dia merasa dicuekin sama Tasya."Ati2 sama cewek kamu Cel..jangan2 dia sukanya sama cewek kamu.Soalnya selama ini dia kan dekatnya sama cewek kamu aja"Andre menakuti."hahaha..ngaco..aku kenal maria..dia ngga mungkin bergaul dengan orang yg berperilaku aneh.kamu aja yg kegeeran.kamu anggap semua wanita akan suka sama kamu..hahaha" "kenyataan kan??selama ini mana ada cewek yang pernah nolak aku..mana ada yang cuek sama aku..baru ini Cel...baru ini.."Andre menggeleng2kan kepala."aku penasaran Cel...aku mau deketin dia.." "ya silahkan saja..semoga berhasil ya..hahaha" " wah wah..parah..ngeledek nih..jangan2 kamu sudah tau ini anak gimana sifatnya" "enggak..cuma setahuku emang dia ngga pernah dekat sama cowok.aku ngga berani tanya lebih sama Maria..takut disangka aku suka sama dia..kan berabe..bisa2 hubungan aku sama Maria kandas."
Sejak pembicaraan waktu itu Andre jadi sangat memperhatikan Tasya.Dan siang itu dia mulai melancarkan rayuan plaboynya."Hai..sendirian?"sapanya sok akrab.Tasya hanya mengangguk tanpa menoleh sedikitpun.Tasya tetap asik dengan buku bacaannya.Sepertinya Andre gagal di hari pertama.Karna merasa tak digubris Andre menggoda cewek cewek yang lewat didepannya.Dia ingin menunjukkan pada Tasya bahwa semua cewek2 yang ada dikampus sangat ingin dekat dengannya.Tapi ternyata usaha Andre sia sia.Tasya benar2 tidak terpengaruh dengan apa yg dia lakukan.Tak berhenti di situ..keesokannya Andre berusaha mendekati Tasya lagi.Kali ini dia pura2 menawarkan coklat."hai..mau coklat?" katanya sok manis sambil menyodorkan sebatang coklat."thanks.." jawab singkat Tasya sambil tetap asik membaca bukunya.Dari jauh Marcel menertawakannya.Tak lama ada Maria datang lalu mereka berlalu menuju kelas untuk kuliah."hahaha...hahaha..ditolak..hahaha"Marcel tertawa dengan puasnya menggoda Andre."hadeeehh..parah sombongnya"kata Andre sambil menggaruk2 kepalanya.Andre jadi makin penasaran.
"Sya..ada salam dari kak Andre"kata maria."oo..si payboy tengil itu?"jawab Tasya sambil tetap asik membaca bukunya."hah??kok playboy tengil sih..kamu tahu kak andre kan?temen kak marcel itu..yang waktu itu aku kenalin ke kamu?" Tasya membuka headsetnya dan menutup bukunya."iya Maria cantik...aku tau..andre playboy tengil..yang anak pengusaha kaya itu kan??yang digila2i semua wanita di kampus ini??trus aku harus bilang..makasih salamnya..salam balik ya.."jawab Tasya dengan mimik lucu."sori ya...mau dia kasih aku coklat..mau dia kasih aku bunga..atau apalah...aku ngga akan tergoda sama rayuan playboynya." Maria hanya tersenyum dengan mimik yg lucu."ih..kok judes sih.."katanya lagi dengan manja.Tasya lalu tertawa melihat mimik muka Maria.Maria adalah sahabat Tasya dari sma.Dia tau benar gimana Tasya.Dia selalu menghargai setiap hal yang ada pada Tasya.Itulah yg membuat Tasya nyaman bersahabat dengan Maria.
Setiap hari Andre masih selalu berusaha mendekati Tasya.Segala hal dicoba tapi tidak pernah berhasil.Bahkan hanya sekedar mengobrolpun tak pernah bisa.Tasya selalu nyaman dengan buku dan headsetnya.Tak pernah sedikitpun dia terganggu dengan orang2 disekelilingnya.Sekalipun mereka tertawa sampai terbahak2..Tasya tak pernah bergeming.Selalu duduk manis sambil membaca didepan gedung tempat dia kuliah.
Siang itu seperti biasa sambil menunggu waktu kuliah dia duduk dikursi2 yg sengaja dibuat ditengah2 tepat depan lantai satu gedung dimana banyak mata kuliah yg harus dia ambil.Banyak mahasiswa yang duduk2 disitu hanya untuk mengobrol atau menunggu jam kuliah dimulai.Seperti biasa Tasya datang lalu duduk..memasang headset dan membuka buku.Belum lama..tiba2 Andre sudah duduk disampingnya."Tasya..aku suka sama kamu" sambil berkata seperti itu Andre tiba2 mencium pipi Tasya.Bagai disambar petir disiang hari Tasya tampak kaget.Mukanya tampak memerah karna marah dan dengan reflek dia menampar muka Andre."apa2an kamu..kamu pikir aku ini siapa kamu..main cium2 aja..kamu pikir aku ini cewek apaan??keterlaluan kamu..kayak gitu disebut mahasiswa?kelakuan saja seperti preman yang ngga pernah sekolah mau disebut mahasiswa..aku benci sama kamu" teriak Tasya marah.Banyak mahasiswa yang melihat kejadian itu.Tasya segera bergegas masuk ke gedung.Sementara Andre hanya tersenyum.Dalam batinnya diapun merasa malu.Baru sekali ini dia ditampar dan dimaki2 seorang cewek.Marcel mendekat.."nih..hp kamu..gila..marah banget tuh cewek...gila kamu ya..nekat.."marcel menggelengkan kepalanya.Ternyata Andre meminta marcel merekam kejadian tadi.Dan ternyata lagi diluar dugaan Andre.Andre tidak pernah berfikir kalau Tasya akan semarah itu.
Semenjak kejadian itu,Tasya tak pernah lagi duduk2 di bangku taman depan kampus.Dia lebih memilih menunggu jam kuliah di dalam gedung.Dia sangat marah pada Andre.Sementara Andre..ada perasaan ngga enak dalam hatinya.Dia selalu gelisah setiap kali melihat rekaman video di hpnya itu.Dua hari sudah Andre tidak pergi ke kampus.Ternyata dia demam.Sepertinya dia stres sendiri akibat ulah yang dibuatnya.Sepertinya maminya dapat melihat gelagat anehnya."Kenapa sayang..kok kamu sampai demam seperti ini.Mami lihat 2 hari ini kamu seperti orang yang gelisah.Kamu sering mengigau kalau tidur.Kamu ada masalah apa?Cerita sama mami..siapa tau mami bisa bantu kamu?"mami mengusap2 kepala Andre.Andre lalu menunjukkan video di hpnya.Maminya melihat dengan seksama.
 "Aduh sayang..kenapa kamu jahil begitu sih..ya pantas dia marah seperti itu.Dia pasti anak baik2..buka tipe cewek yang gampangan." "ya itu mi..makanya aku kepikiran terus.aku ngga enak sama dia,aku nyesel mi..niatku sih mau nggodain dia..aku ngga tau kalo bakal jadi seperti ini..aku mesti gimana dong mi..ini anak pendiem banget masalahnya.dan baru sekali ini aku ditolak cewe..ya dia itu.."cerita Andre.Maminya menghela nafas."apapun yang terjadi..diterima atau tidak...kamu harus minta maaf langsung sama dia.sekarang kamu baru kena batunya kan...bahwa tidak semua cewek itu gampangan.kamu harus berubah..jangan playboy lagi..kalo udah kena batunya kayak gini..kamu sendiri kan yg rugi..sampai demam lagi.."maminya mengingatkan."iya mi..besok aku mau temui dia..mudah2an dia mau nemuin aku"kata Andre penuh penyesalan.
Pagi itu Andre sengaja datang pagi2.Dia menunggu Tasya.Tak lama Tasya datang.Andre segera mendekati Tasya."Sya..aku mau minta maaf..aku nyesel udah bikin malu kamu.."kata Andre dengan gagah.Tasya tak bergeming sedikitpun.Dia melangkah terus dengan pasti seolah2 tak mendengar permintaan maaf Andre."Sya..aku benar2 menyesal,,aku janji ngga akan ganggu kamu lagi" kata andre lagi."Basiii.."jawab Tasya singkat.Sepertinya Tasya benar2 marah pada Andre.Andre tidak menyerah.Dia menunggu Tasya seusai kuliahnya."Sya..aku minta maaf..please..maafin aku ya"pinta Andre.Tasya tak memperdulikannya.Dia bergegas meninggalkan Andre.Akhirnya Andre minta tolong pada Maria sahabat Tasya.Tapi rupanya Maria tidak mau ikut campur masalah itu."Maaf kak..aku memang temen baik dia..aku kenal betul dia itu kayak gimana..aku minta maaf aku ngga bisa bantu..walaupun hanya titip pesan maaf saja.Aku ngga mau gara2 ini aku ribut sama dia.Aku juga ngga mau..dia menganggap aku sekongkol sama kakak..padahal kan aku benar2 tidak tau apa2.Maaf ya kak?"pinta Maria.Marcel dan Andre tak berkutik lagi.Andre benar2 harus berpikir gimana caranya agar dimaafkan oleh Tasya.Besoknya Andre mencoba lagi mendekati Tasya dan minta maaf."Sya..aku bener2 minta maaf..aku menyesal..."belum selesai Andre bicara Tasya sudah menjawab."Ba..sii...jangan pernah ganggu aku lagi!" lalu segera berlalu. "sombong banget sih kamu..emangnya kamu tuh siapa..aku tuh bener2 mau minta maaf.."Andre berteriak kehilangan kesabaran.Tasya tampak geram lalu berbalik menghampiri Andre.."heh..peduli apa kamu sama aku..mau aku sombong kek..mau aku ngga maafin kamu..itu urusan aku..jangan mentang2 kamu anak orang kaya..terkenal..banyak yang suka..trus kamu mau semena2  sama aku..memaksa aku untuk maafin kamu..sori..tidak semudah itu buat aku.."jawab Tasya dengan tatapan mata sinis kemudian beranjak pergi lagi.Andre terdiam.Dia merasa Tasya sangat keterlaluan.Rasa kesal Andre bawa sampai ke rumah."keterlaluan ma itu cewek...aku udah minta maaf..aku udah 2 hari ngejar2 dia buat minta maaf..ngga diterima ma...baru kali ini ma..ada cewek yang ngga mau sama aku..sumpah..padahal banyak cewek2 di kampus yg pengen dekat sama aku..eh ini..emang siapa dia ma..menarik enggak...aneh iya.."Andre meluapkan kekesalannya dengan bercerita kepada maminya.Maminya tersenyum dan memandang wajah Andre."sayang..mungkin selama ini kamu menganggap semua cewek di kampus suka sama kamu..ternyata sekarang buktinya enggak..bahkan kata kamu dia itu tidak menarik...tapi justru berani nolak kamu..berarti kamu harus koreksi diri ..barangkali ada yang salah sama kamu.."kata mami."oh ya..satu hal lagi..kalau memang dia ngga menarik..kenapa kamu harus marah2 karena permintaan maaf kamu tidak dia terima?coba kamu pikirin tuh..."mami melanjutkan.Andre tampak merenung.Dalam batinnya..maminya memang benar.Kenapa dia harus ngga terima kalau memang Tasya ngga mau maafin dia.Mami tersenyum sambil memandang Andre."kalo menurut mami sih..pasti dia itu istimewa..karena dia beda dengan yang lainnya...justru kalo menurut mami dia itu menarik..karena udah bikin kamu tertarik secara tidak sadar"kata mami lagi."kalo memang kamu tulus minta maaf sama dia..ya kamu mesti harus dengan cara yang baik2.jangan memaksa..cewek tuh ngga suka kalo cowok terlalu memaksa..bisa2 ilfil lho dia..kamu harus buktiin kalo kamu tulus minta maaf sama dia..ya sayang"kata mami kemudian meninggalkan Andre.Andre benar2 merenungkan kata2 maminya.Semalaman dia memikirkan bagaimana caranya agar Tasya mau memaafkan dia.Dia merasa baru kali ini merasa penasaran dengan cewek.Biasanya dia dengan mudah meminta maaf sama cewek2 yang suka dia kecewakan.Baru kali ini ada cewek yang benar2 sepertinya tak tertarik kepadanya.Mungkin benar kata maminya..ada yang salah dalam dirinya."Mungkin juga aku terlalu pede kalau semua cewek bakalan suka sama aku."batin Andre.Sepanjang malam Andre gelisah.Dia tidak bisa tidur.Bayangan wajah Natasya selalu muncul.
Pagi itu Andre semangat pergi ke kampus.Dia akan mencoba lagi untuk meminta maaf pada Tasya.


Tapi seperti yang sebelum sebelumnya..Tasya tetap tak peduli dan tak pernah mau memaafkan Andre.Andre memutar otaknya berpikir bagaimana caranya supaya Tasya mau memaafkan dia.Andre mencoba mengirim bunga dan kartu ucapan maaf.Tapi sayang..dibacapun tidak ketika tau siapa pengirimnya..itu bunga langsung dibuang ke tempat sampah."Yaahh gagal lagi.."kata Andre sambil terduduk lemas."Gue nyerahlah cel.."katanya pasrah."yahh payah kamu ini..baru gitu aja udah nyerah..biasa apa2 gampang sih ya??baru juga tantangan seperti ini udah kalah"marcel meledeknya.Andre terdiam..merenung..berpikir dengan cara apalagi dia meminta maaf pada Tasya agar Tasya mau memaafkan dia.

Setiap hari Andre berusaha bersikap manis pada Tasya meskipun tak pernah ditanggapinya.Satu bulan sudah berlalu..tapi sepertinya maaf dari Tasya tak kunjung di dapatnya.Tasya memang sepertinya keras kepala.Pagi itu Andre bikin kejutan..dia pasang spanduk di depan gedung tempat Tasya ada kelas dengan tulisan yang sangat besar."TASYA...PLEASE FORGIVE ME" Cewek2 yg melihatnya berbisik2 berandai2 kalo mereka yg diperlakukan seperti itu."Kamu tuh ya..Andre itu baik..udah minta maaf sampai segitu manisnya..kok kamu tuh seperti ngga peduli sih.."kata seseorang pada Tasya."memangnya kamu siapa ngatur2 hidup aku..suka2 aku mau maafin apa tidak..kamu kok sewot..kalo ngga tau masalahnya..ngga usah sok ngejugde ya..urus diri kamu sendiri aja"jawab ketus Tasya.Cewek itu lalu diam.Apa yang dilakukan tetap tidak bisa membuat Tasya langsung memaafkan Andre.Andre mendekati Tasya yg baru keluar dari kelas.Tasya tetap cuek ada Andre yg mendekatinya."Sya..." Belum selesai Tasya udah menyahutnya..."Sinetron banget sih gayanya...kampungan.."katanya sinis lalu segera berlalu menjauhi Andre.Andre menarik nafas panjang sambil mengelus2 dada "sabar Ndre..sabar Ndre...sabarrr"katanya sendiri sambil tersenyum sedikit kecut.Marcel menepuk-nepuk pundak Andre."Sabar pren..setidaknya kamu sudah berusaha semampu kamu..tetap semangat..jadilah pejuang tangguh..""santai pren..aku udah lumayan bisa menahan sabar.udah 1 bulan ini.aku akan terus berjuang buat dapatin maaf dari dia plusss....cinta dari dia"Andre berharap.Ya..sepertinya Andre mulai jatuh cinta pada Tasya..cewek yg sangat berbeda.

Bulan selanjutnya Andre membuat tulisan yang diikat pada balon gas lalu diterbangkan.Masih sama dengan yang sebelumnya..permintaan maaf pada Tasya.Bagi cewek2 yang melihatnya hal itu terkesan sangat romantis..tapi tidak pada Tasya.Dia tetap tak peduli akan usaha yang Andre lakukan.Sepertinya hatinya benar2 keras meski hanya sekedar untuk memaafkan.Andre tak pernah menyerah.Segala hal tetap dia lakukan untuk meluluhkan hati Tasya.Bulan ke 3 Andre nekat pergi ke rumah Tasya.Dia sendiri yang mencari alamat rumah Tasya.Sore itu sepulang kuliah dia mampir ke rumah Tasya.Tampak seorang Ibu yang masih terlihat muda,cantik dan anggun menyambutnya."Sore tante...ini benar rumah Tasya?"tanya Andre dengan sopan."Oh iya benar..saya mamanya"katanya mengenalkan diri.Cantik..anggun...ramah..beda 180 derajat dengan Tasya..itulah batin Andre."Tasyanya ada tante?"tanyanya lagi."oh..ada..mari masuk..tante panggil dulu ya."mamanya mempersilahkan.Andre segera masuk lalu duduk di ruang tamu.Rumah tampak sepi.Mama Tasya memasuki kamar Tasya yang tak begitu jauh dari ruang tamu.Tak lama Tasya keluar dari kamarnya dan agak terkejut melihat siapa yang ada di rumahnya.Mamanya lalu masuk ke dalam dan Tasya menghampiri Andre.Andre tersenyum penuh arti."Ngapain kamu kesini?"tanya Tasya ketus."Aku datang kesini baik2 dan aku mau minta maaf.Itu aja sih intinya"jawab Andre sambil tersenyum memandang wajah Tasya."Ya udah kalo gitu..sekarang kamu pulang deh..dan jangan pernah ke rumah aku lagi.Aku mau istirahat"Tasya mengusir Andre."ya udah kalo mau istirahat..silahkan istirahat saja..aku mau disini dulu"Andre menjawab.Tasya tampak kesal lalu meninggalkan Andre.Tak lama mamanya datang membawa minuman."Tasyanya mana?"tanyanya."masuk lagi ke kamarnya tante..katanya mau istirahat..biarin aja tante..habis ini saya juga mau pulang kok "Andre menjelaskan."Maaf ya nak Andre..Tasya memang suka begitu.Tante jadi ngga enak" "ngga apa2 tante..saya sudah biasa kok..tante ngga usah minta maaf.." Mama tasya tersenyum."oh ya tante..kapan2 saya boleh kan main kesini?" "ya bolehlah..pintu rumah kami terbuka buat siapa saja kok."Andre mengangguk.Setelah minum dan berbasa basi dengan mama Tasya dia lalu pamit pulang.
Hari terus berlalu.Siang itu hujan tiba2 turun dengan deras.Tasya berlari2 kecil mencari tempat berteduh.Tiba2 ada sebuah mobil berhenti tepat didepannya.Ternyata Andre."yuk..bareng sama aku aja,nanti aku antar sampai rumah"katanya menawarkan diri."ngga perlu..aku bisa sendiri"jawab tasya ketus.Lalu andre memberikan payungnya."ya udah..ini pakai..biar kamu ngga kehujanan."lalu dia segera berlari menuju mobilnya dan segera berlalu dari hadapan Tasya.Tasya mengangkat bahunya, tersenyum lalu melangkah melanjutkan jalannya dengan payung yg diberikan Andre.3 bulan belakangan ini memang sikap andre sedikit berubah.Dia sudah tidak pernah lagi menggoda cewek2 di kampus.Dia juga sudah tidak pernah memaksa Tasya untuk memaafkan dia.Dia tetap menyapa Tasya dengan ramah meskipun tidak pernah ditanggapinya.Sikap Tasya juga sudah tidak sedingin biasanya.Cuma dia tetap menghindar dari Andre."Maria..besok temani aku ya ke perpustakaan.Nyari buku buat tugas yg kemaren"pinta Tasya manja pada Maria sahabatnya.Maria tersenyum lalu mencubit pipi Tasya."Tasya yang cantik tapi galak..maaf ya..besok aku mau pergi ke pernikahan teman kak Marcel...maaf ya..please"pinta Maria sambil tangannya menyembah.Tasya mengerutkan bibirnya."yaaa..sendiri deh..sabtu lagi..hik hik"kata Tasya manja.Keesokan paginya Tasya ke kampus untuk meminjam buku di perpustakaan.Setelah selesai dia bergegas pulang.Dijalan saat dia hendak menyebrang ada sebuah mobil yang melaju tidak begitu kencang dan menabraknya.Tasya terjatuh dan terseret dari jalan raya ke trotoar.Dia mengaduh kesakitan karena tangan dan kakinya terluka akibat seretan tubuhnya.Belum lagi kepalanya terantuk pembatas trotoar dan jalan.Orang2 yang melihat berhamburan menghampirinya.Sementara mobil yg menabraknya pergi buru2 meninggalkan dia.Sementara tak berapa lama setelah itu sebuah mobil berhenti dan pengendaranya turun dr mobil."Ada apa pak?kok ramai2 begini?" "oh..itu mas..ada mahasiswi yg tertabrak mobil..trus yg nabraknya kabur.Itu anaknya belum ada yg bawa ke rumah sakit." "Tasya??" ternyata Andre yg turun dari mobil lalu melihat kerumunan orang tersebut."pak..tolong dibantu..bawakan tasnya ke mobil saya..biar mbak ini saya yang angkat"Andre menyuruh orang2 yg berkerumun itu menolongnya.Tasya sempat menolak untuk dibawa Andre."Terserah kamu mau maafin aku apa tidak..aku ngga peduli,yg penting sekarang aku bawa kamu ke rumah sakit dulu..urusan kita yang lalu..nanti saja"kata Andre lalu dengan sigap memaksa Tasya untuk digendongnya.Tasya merangkulkan tangannya di leher Andre.Jantung Andre berdegup kencang begitupun Tasya.Entahlah apa yang dirasakan mereka.Tdk lama sampailah mereka di klinik.Tasya segera ditangani.Untung luka2nya tidak begitu serius.Hanya di kedua lututnya yang lukanya cukup parah,sehingga dia agak susah untuk berjalan.Setelah beres Andre mengantar Tasya ke rumahnya.Sepanjang perjalanan mereka hanya diam.Andre membantu Tasya berjalan.Mamanya tampak panik melihat Tasya."Aduh..kenapa kamu sayang?kok luka2 begini"tanyanya kawatir sambil membantu memapahnya ke kamar bersama Andre.Tasya masih diam saja."Tadi ngga sengaja saya lewat depan kampus tante..trus ada kerumunan orang..saya berhenti..taunya Tasya ketabrak tante.Tapi tadi sudah saya bawa ke klinik.Ga apa2 kok tante."Andre bercerita."Makasih ya nak Andre sudah menolong Tasya.""Iya tante..kalau begitu saya pamit dulu tante"Andre berpamitan."Sebentar dulu nak Andre..itu kemejanya banyak noda darahnya.Apa ngga sebaiknya mandi dulu..trus ganti baju.Kebetulan Tasya ada kaos yg masih baru dan kebesaran..bisa dipake buat cewek cowok kok.."pinta mama Tasya.Andre lalu melihat kemejanya.Ternyata dia baru sadar banyak noda darah mungkin dari tangan Tasya tadi."Ya udah tante.."akhirnya Andre menyetujui.
Setelah selesai mandi Andre berpamitan.Keesokan harinya Andre datang pagi2 sambil membawakan sarapan bubur ayam."wah nak Andre kok jadi repot2 ya"kata mama Tasya."ngga apa2 tante..kebetulan habis jogging trus mampir deh kesini.Gimana keadaan Tasya tante?" "semalem dia meriang.mungkin pengaruh luka2nya itu kali ya.tapi sekarang udah mendingan.ayo tante antar ke kamarnya" ajak mama Tasya.Andre sebenarnya ragu,tp dia harus memberanikan diri.Dilihatnya Tasya masih tertidur.Lalu Andre berpamitan.Setiap hari Andre mampir ke rumah Tasya meski kadang2 dia tak menemui Tasya.Dia hanya ingin memastikan kalau Tasya sudah lebih baik.
Seminggu sesudah kejadian itu Tasya sudah bisa ke kampus lagi meski jalannya masih agak tertatih.Andre memperhatikan dari kejauhan.Dia tampak bahagia melihat Tasya sudah bisa kuliah lagi.
Hari demi hari berlalu..cinta Andre terhadap Tasya semakin besar.Meski Tasya sering tak mengacuhkannya tapi dia tetap semangat mendekatinya.Segala cara dicoba agar bisa dekat dengan Tasya. Seperti siang itu,Tasya dan Maria serta Marcel mereka jalan2 di mall.Saat mereka makan di salah satu gerai makanan terlihat Andre masuk dan memesan makanan.Sepertinya Andre tak melihat ada mereka bertiga,tetapi Maria melihatnya."Itu kan kak Andre?ajak gabung aja sama kita.."kata Maria meminta persetujuan sambil mengarah ke Tasya.Tasya mengangkat bahunya."Tasya keberatan ngga?"Marcel ganti bertanya takut salah."emm..ya udah ngga apa2"sahut Tasya.Akhirnya Marcel memanggil Andre.Mereka lalu duduk bersama.Marcel pindah disebelah Maria dan Andre duduk disamping Tasya.Tasya tampak tak kikuk,tapi Andre justru tampak santai.Dia bisa mencairkan suasana.Mereka lalu ngobrol.Baru kali ini Andre bisa berlama2 dengan Tasya.Sebelum mereka pulang Maria mengajak mereka selfie berempat.Setelah makan siang bersama itu Tasya sepertinya hatinya sudah mulai mencair dari kebekuan.Dia sudah mau menjawab sapaan Andre.Andre makin rajin mendatangi rumahnya meskipun Tasya masih tak mau menemui.Dan dengan seringnya Andre ke rumah..dia jadi dekat dengan mama Tasya.Dan mama Tasyapun akhirnya menceritakan sesuatu rahasia kenapa Tasya bersikap seperti itu kepada laki-laki.Ya..ternyata Tasya bersikap begitu karena kebencian terhadap papanya yg meninggalkan dia serta ibunya demi wanita lain.Andre jadi mengerti dan dengan cerita mama Tasya..Andre justru makin sayang terhadap Tasya.Dia menceritakan hal itu kepada maminya dan maminya sangat mensuport dia.Dalam hati Andre berjanji akan terus mencintai Tasya..berusaha menyakinkan Tasya..bahwa tidak semua laki2 itu sama seperti ayahnya.Andre jadi semakin semangat menyelesaikan kuliahnya.Dia ingin segera bisa bekerja supaya dia bisa meminang Tasya.Dia begitu fokus dengan kuliahnya sehingga bisa menyusun skripsi.Sejak sibuk menyiapkan skripsi Andre jarang terlihat ke rumah Tasya.Tetapi dia tetap intens menghubungi mama Tasya untuk mengetahui keadaan Tasya.Jauh dilubuk hati Tasya ada rasa kehilangan.Biasanya ada yang suka banget mengejar2 dia..sekarang ngga ada lagi.Tasya berfikir mungkin Andre sudah lelah dengan sikapnya.Tasya sedih..berarti Andre benar2 tidak tulus padanya.Sebenarnya dia ingin cerita ke mamanya atau ke Maria..tapi dia begitu gengsi.
Suatu pagi ketika Tasya sibuk membenahi kamarnya tiba2 pintu ada yg mengetuk,sementara mamanya sedang belanja ke pasar."Ih...siapa sih pagi2 bertamu.."gerutunya sambil lihat jam dinding menunjukkan pukul 8.Tasya lalu membuka pintu.Dia tampak terkejut melihat siapa yg datang.Andre tersenyum."Kaget ya??pasti kangen sama aku deh..soalnya udah lama ngga kesini"katanya percaya diri sambil mengoda Tasya.Tasya mencibir..ada rona bahagia di wajahnya yg tak bisa dia tutupin."Ihh..ngapain sih pagi2 kesini.."tanyanya sedikit manja."ya nggak apa2..kan habis jogging..sekalian mampir..soalnya udah 2 bulan ga ketemu..kangen banget..kamu kangen ngga?"tanya Andre dengan mimik serius."Ngapain juga ngangenin kamu....ya udah sini..kebetulan aku lagi beresin kamar..bantuin aku mindahin lemari"jawab Tasya sambil membalikan badannya lalu mengajak Andre ke kamarnya."yesss!!" batin Andre bersorak.Lalu dia menuju kamar Tasya yg tak jauh dr ruang tamu.Kemudian mereka mulai membereskan kamar.Tak lama mama Tasya pulang.Dia melihat ada mobil yg pernah Andre bawa tapi dia heran tidak melihat Andre dan Tasya.Ada perasaan cemas, takut mereka lagi berbuat sesuatu di dalam."Tasya..."panggil mamanya."Iya ma..aku masih dikamar sama Kak Andre lagi angkat lemari"jawab Tasya dr kamar.Mama Tasya tampak lega.Lalu bergegas menuju kamar Tasya."Tasya kamu ada2 aja deh..masak nak Andre disuruh bantuin angkat2" "Kak Andrenya mau kok ma..tenang ma..udah beres kok..iya kan Kak?" Andre tersenyum lalu mengangguk.Hari ini dia bahagia..karena selama hampir 1 tahun..baru sekali ini Tasya menyebutnya Kak Andre.Sesudah selesai Andre keluar lalu duduk di ruang tamu.Tasya mengambilkan minum.Tak lama tampak telpon genggam Andre berdering."Ya pi?"ternyata papinya yg menelpon."oh iya pi..oke deh..aku langsung pulang sekarang"lalu andre menutup telponnya."Tasya aku pamit pulang dulu ya..mobil papi mau dipake..ini surat2 aku bawa juga."katanya tampak buru2."Ya oke..aku juga mau pergi kok ke toko buku.."jawab Tasya.Lalu Andre segera berlalu.Ketika sampai di rumah papi sudah siap2.Andre segera mengambil dompet dr saku celana olahraga yg dia pake.Andre meraba2 sambil tampak mencari-cari."Kenapa Ndre?"tanya papinya."kok dompet aku ga ada ya pi?"Andre tampak mencari."Jatuh di mobil mungkin Ndre" kata papi.Andre segera turun dan menuju mobilnya.Dia mencari2 tapi hasilnya nihil.Dia lalu menelpon Tasya."Tasya sori ya..aku kehilangan dompet,,barusan aku cari di mobil ngga ada..minta tolong kamu cariin di kamar takutnya tadi jatuh pas kita benah2 tadi.Nanti cepet kabarin ya..soalnya mau dipake papi..itu stnk mobil ada di dlm dompet,""oke oke"jawab Tasya.Lalu Tasya memanggil mamanya untuk membantu mencari.Dikamar Tasya ngga ada.Belum juga Tasya menelpon Andre,Andre sudah menelpon lagi."Gimana Sya?ada ngga ya?Apa jangan2 jatuh di tempat jogging?gawat deh"tampak suara panik Andre dr sebrang telpon."Ngga ada kak..aku dibantu mama nih nyarinya.Td selain disini dimana?""coba di ruang tamu"lalu Tasya kembali mencari di ruang tamu bersama mamanya.Mamanya menarik kursi dan..sesuatu terjatuh."ini mungkin Tasya"tanya mama sambil menunjukkan sebuah dompet kulit warna hitam.Tasya lalu mengambilnya dan membukanya.Ada fotonya bersama Maria,Marcel dan Andre.Dia ingat..itu foto saat mereka makan bersama sekitar 3 bulan yg lalu pertama kalinya mereka bersama.Lalu Tasya segera menelpon Andre."Kak..ada nih..jatuh di kursi ruang tamu" "aduhh..syukurlah..oke oke..sekarang kamu segera antar ke rumah ya..tunggu di depan 5 menit lagi ada taksi jemput kamu." "oke.."Tasya segera mengambil tas kecilnya.Dia memang sudah rapi dan siap pergi ke toko buku.Setelah pamit sama mamanya tak lama taksinya datang.Pas mamanya masuk lagi ke dalam dia melihat hp dan uang Tasya tertinggal.Tapi sayang..taksinya sudah pergi.Tak lama Tasya sampai di rumah Andre.Rumah yang sangat megah dengan penjaga yg tampak sigap.Setelah Taksi masuk..salah satu penjaga mengajak Tasya ke loby rumahnya.Tampak papi dan maminya Andre menunggu."ini Tasya"tanya maminya dengan sangat hangat."iya tante..ini saya mau antarkan dompet kak Andre." "maaf ya jadi merepotkan Tasya"kali ini papanya yg bicaranya."iya om..ngga apa2." "tunggu bentar ya Tasya,,nanti ke atas sama tante"pinta mami Andre.Setelah mengantar papinya ..maminya mengajak Tasya naik ke ruang keluarga di lantai 2."maaf ya Tasya..jadi merepotkan...Andre memang suka teledor." "iya tante..ngga apa2 kok" "bentar ya..andre lagi mandi...nanti biar Andre yang antar Tasya balik..sekarang Tasya mau minum apa?" " ngga usah repot2 tante..Tasya ngga lama2 kok..soalnya ada taksi nunggu dibawah" "ooh..taksinya udah disuruh balik..biar Andre aja yg antar ya.."pinta mami Andre. Tasya mengangguk sambil tersenyum.Lalu mami Andre mengambilkan minuman.Mami Andre tampak baik dan perhatian.Tak lama Andre Andre turun dari kamarnya.Dia senyum2 pada Tasya.Tasya tampak salah tingkah."sory ya..jadi bikin kamu ke rumah aku" katanya. "iya ngga apa2."jawab Tasya dengan agak malu. "Ndre..ajak Tasya makan siang di rumah saja ya" pinta mamanya."Enggak mi....Andre mau ngajak Tasya makan di luar..di rumah ngga serulah..ngga romantis.."candanya."ihh apaan sih.."Tasya mencubit lengan Andre sambil melotot.Mami Andre tersenyum."nggak mi..Tasya mau beli buku..aku mau antar dia sekarang..nanti next time sih dia harus mau makan bareng sama kita di rumah..iya kan Tasya" "Tasya tersenyum sambil mengangguk.Lalu keduanya berpamitan.Andre menemani Tasya memilih2 buku..tak lama Tasya mendapatkan 2 buku yang akan dibelinya.Andre mendampinginya sampai di kassa.Begitu membuka dompet..Tasya terkejut karena uangnya tdk cukup.Uang yg diberi mamanya dia ingat ketinggalan di atas meja telpon sama telp genggamnya.Dia tampak bingung.Lalu Andre yg drtadi disampingnya langsung bergerak mengeluarkan uang untuk membayar.Setelah itu mereja jalan ke luar."aduh..makasih ya kak..untung sama kakak..kalo enggak..aku pasti malu banget.uang aku ketinggalan sama hp diatas meja telpon.soalnya tadi buru2 ke rumah kak andre.nanti Tasya ganti kalo udah nyampe rumah ya." pinta Tasya."udah ngga usah..kan gara2 aku jadi ketinggalan semuanya.." "ah..ngga enak ah" "ngga apa2..udah ngga usah diganti ya..anggap aja ini hadiah dr aku" kata Andre sambil memegang kedua tangan Tasya.Ada debaran aneh yg dirasakan Tasya saat Andre menggenggam tangan Tasya.Tasya segera melepas genggaman Andre.
Sejak siang itu..Tasya merasa hatinya berbunga bunga.Tapi dia tetap bisa menyembunyikannya.Andre juga merasa hal yang sama.Dia jadi semangat dlm segalanya.Dia ingin segera menyelesaikan kuliahnya dan segera bekerja.Dia jadi rajin di sela2 penyusunan skripsi dia sambil bekerja di perusahaan orang tuanya.Orang tua Andre sangat bahagia melihat perubahannya.
Liburan semester akhirnya tiba juga.Tasya tampak sibuk memasukkan baju2nya di koper."kamu yakin sayang mau pergi sendiri ke bali?"tanya mamanya "ya iyalah ma..aku udah pesan tiket dr 6 bulan yg lalu..sayang kan kalo dibatalin.lagian Tasya emang mau liburan sendiri.Mama tampak tak rela."mama ngga tega biarin kamu sendiri sayang..mama takut kalo kamu ada apa2 " "mama mama..stop ya..jangan suka berpikir yg macem2..Tasya udah gede ma..bisa jaga diri...pokoknya besok pagi Tasya berangkat"Tasya lalu buru2 mencium dan memeluk mamanya.Mamanya lalu tersenyum.Dia paham bagaimana keras kepalanya Tasya.Pagi itu Tasya terbang ke bali seorang diri.Ternyata dia sudah menyiapkan segalanya jauh-jauh hari untuk mengisi liburannya semester ini.Sesampainya di Bali dia menuju hotel tempat dia menginap.Setelah berada di kamarnya Tasya segera menelpon mamanya untuk mengabarkan kalau dia sudah sampai di Bali.Tak lama setelah menelpon mamanya dia merebahkan diri.Tiba-tiba teleponnya berdering kembali.Dilihatnya siapa yang menelpon.Ternyata Maria."haii..ngapain telpon?"tanya Tasya."hemm..aku mau ngajak kamu liburan ke bali..tapi kalau mau sih.."sahut Maria dari seberang.Tasya tertawa terbahak-bahak.Maria jadi merasa aneh."kenapa malah tertawa?"tanyanya."yahh..telat ah kamu...aku udah di bali nih..lagi istirahat di kamar hotel..hahaha"jawab Tasya.Dari sebrang tampak Maria berteriak."gilaaa..sama siapa kamu ke bali?kok nggak pernah cerita-cerita sih kalau mau ke Bali?Jangan jangan..kamu pergi sama seseorang nih?"Maria bertanya sambil menebak-nebak."Sendirianlah..lagian males ah cerita-cerita sama kamu..ntar kamu cerita lagi sama pacar kamu..trus pacar kamu cerita ke kak Andre...ngga seru ah.."jawab Tasya."oh ya..lagian ngapain juga tumbenan kamu ngajakin aku ke bali?emang mau bayarin aku?"lanjut Tasya sambil tertawa menggoda Maria."hehe..aku juga dikasih gratis Sya..sama kak Marcel..Kak Marcel dapet dari Kak Andre..hehe..tadinya disuruh ajak kamu..eh..taunya kamu dah duluan"cerita Maria."ya udah kalau begitu..aku besok susul kamu yah.." "hemm..oke" Keesokan harinya Maria,Marcel dan Andre sampai di Bali.Maria menelpon Tasya ingin mengabarkan kalau mereka sudah di bali.Tapi telpon Tasya tidak dapat dihubungi.Ternyata Tasya sengaja mematikan ponselnya.Dia sedang menikmati pemandangan Bali yang sungguh menawan.Setelah hari mulai gelap Tasya kembali ke hotel tempat dia menginap.Di lobi dia bertemu Andre.Tasya agak sedikit kaget."Tasya nginep di sini juga?" Andre tampak kaget juga melihat Tasya."iya..mana Maria?katanya barengan sama Maria?"tanya Tasya."oh iya..dia lagi jalan sama Marcel dan sepupu sepupu aku.kebetulan besok ada sepupu aku yg ulang tahun..jadi sekalian dirayain di sini" Tasya mengangguk-angguk lalu berpamitan untuk ke kamar.
Tasya masih tampak canggung dengan Andre.Tapi dalam hatinya ada rasa bahagia ketika Andre ada di Bali.Cuma dia tidak tau gimana caranya mengungkapkannya.Sebenarnya dia masih ingin berlama lama ngobrol..cuma dia bingung..apa yang akan diobrolkannya.Setelah selesai mandi Tasya keluar untuk makan malam.Ditempat makan dia melihat Andre dengan Marcel,Maria dan beberapa orang lagi seusia dirinya.Dan mungkin itu yang dimaksud Andre dengan sepupunya.Mereka tampak bersenda gurau.Tiba tiba Tasya merasa sepi.Seandainya dia berlaku normal dengan siapa saja..mungkin dia bisa bergabung dengan mereka.Tasya buru buru makan dan segera kembali ke hotel.Dikamarnya dia hanya berbaring sementara pikirannya kemana mana jadi dia susah tidur.Dilihatnya jam dinding masih pukul 10.30.Dia mendengar suara gaduh dari kamar sebelahnya.Dia turun dari tempat tidur dan melihat ada apa di luar.Dilihatnya Maria,Marcel dan sepupu Andre."hai Tasya..kamu di sini..kenapa sih aku telpon hp ngga aktif " tanya Maria manja.Tasya hanya tersenyum simpul."ngapain sih malam malam berisik"bisik Tasya ke Maria."ini..mau bikin surprise party buat sepupu kak Andre.Ayo ikutanlah.."ajak Maria."nggak ah..aku ke dalam dulu ya" Tasya buru buru masuk kamar.Dikamar Tasya membereskan barang barang bawaannya.Dia segera keluar dan menyelesaikan pembayaran kamar hotel.Ya..dia merasa tidak nyaman entah karena apa.Dilihatnya jam di tangannya sudah pukul 11.30.Dia harus segera menemukan tempat menginap lagi.Dia menghentikan taxi."pak..minta diantar ke tempat penginapan tapi yang jauh dari sini ya"pintanya ke supir taxi.Supir taxi membawanya dengan pelan sambil mencari-cari penginapan.Tapi sampai sejam belum menemukan karena penginapan yg dituju semua penuh."ya udah pak jalan aja.."pinta Tasya ke supir taxi.Tasya melihat jam di tangannya sudah pukul 12.30 dan berarti sudah dini hari.Dia tampak beberapa kali menguap.Tampaknya Tasya lelah dan mengantuk.Tidak berapa lama dia tertidur.
Tasya terbangun.Dia tampak terkejut.Dilihatnya di luar mobil hari tampaknya menjelang pagi.Udara begitu dingin masuk lewat jendela depan pintu taxi.Dia tampak bingung berpikir dia ada di mana.Supir taxinyapun tidak dilihatnya.Tiba-tiba jantungnya berdebar kencang.Ada perasaan takut yang menyergapnya.Tasya mengambil botol air mineral dr dalam tasnya dan meminumnya untuk menenangkan diri.Kemudian dia membuka pintu taxi dan keluar.Dilihatnya hamparan laut dibawah dia berdiri.Tempat itu begitu sunyi dan yang pasti jauh dari jalan raya.Dia melihat supir taxi berdiri di bibir tebing pantai sepertinya sedang menikmati keindahan pantai.Dengan perasaan cemas Tasya mendekatinya."Pak..maaf ya..kenapa saya dibawa kesini?" tanyanya dengan hati-hati."ya mbaknya tidur..jadi saya bawa aja ke sini"jawabnya singkat dengan logat bali."kenapa bapak nggak bangunin saya?trus ini ada dimana?tempat ini tampak sepi dan jauh dari jalan"tanya Tasya lagi sambil melihat sekitar dengan rasa takut."sepertinya mbaknya lelah..tidurnya pulas..saya nggak tega bangunin"jawabnya lagi."ya sudah kalau begitu..sekarang kita pergi dari sini pak"ajak Tasya.Tasya segera berjalan ke taxi dan masuk.Tapi supir taxi itu tetap diam di tempatnya.Tasya turun lagi."ayo pak..kita pergi dari sini.."ajaknya lagi."saya mau pergi dari sini kalau mbak bersedia jadi istri saya"jawab supir taxi."haaahh"Tasya terkaget kaget.Jantungnya berdebar kencang dan dia tampak benar-benar takut."bapak jangan macam-macam ya..bapak jangan bercanda..""saya ngga bercanda saya serius..mbak kan belum punya pasangan..""aduh...saya udah punya pasangan pak..ayolah pak kita pergi dari sini""kalau mbak punya pasangan..mbak nggak akan keluar hotel malam-malam seorang diri"Tasya tampak berpikir."saya sedang marahan dengan pacar saya pak..eehh..kalau bapak nggak percaya..saya telpon deh orangnya."kata Tasya sambil mencari hp di dalam tasnya.Dia tampak kaget karena dompet dan hpnya tidak ada di dalam tasnya."nih.."ternyata hpnya ada ditangan supir taxi.Tasya buru-buru mengambilnya.Yang ada dipikirannya saat itu adalah segera menghubungi Andre,karena dia yakin Andre mampu membantunya.Tasya segera menelpon Andre.Tak lama Andre menjawab telpon Tasya."makasih ya Sya..sudah menjadikan aku orang pertama yg kamu yakini bisa membantu kamu" Tasya segera membalikan badannya.Sopir Taxi ada tepat dibelakang dia sambil membuka topi yang dari tadi menutupi mukanya.Dia tersenyum sambil menatap Tasya yang masih tampak terkaget kaget.Tasya yang tadinya tampak takut sekarang merona wajahnya.Tiba-tiba tangannya meninju perut sopir taxi yang ternyata Andre."kak Andre jahattt"katanya sambil tersipu-sipu malu."aduhh..sakit tau.."kata Andre lalu menarik Tasya dan membawanya ke pelukannya.Tasya membalas pelukan Andre."jangan pergi-pergi sendiri lagi ya..aku nggak mau terjadi apa-apa sama kamu..aku sayang kamu Tasya"kata Andre sambil tetap memeluk Tasya."iya..Tasya juga sayang kak Andre"jawab Tasya sambil mempererat pelukannya.Sudah tidak ada kebencian lagi di hati Tasya.Selesai.